Ramlan(1983:138) merumuskan frase sebagai satuan gramatikal yang terdiri dari dua kata atau lebih dan tidak melampaui batas fungsi, misalnya buku baru, mahasiswa Unindra, kampus baru saya, besar-kecil, dan sebagainya. Mengumpat berasal dari kata dasar umpat yang artinya perkataan keji (kotor dan sebagainya), yang diucapkan
Memahami tentang penggabungan kataGabungan kata ialah kata lain dari frasa, yang memiliki pengertian penggabungan dua kata atau lebih yang menduduki satu fungsi jabatan dalam kalimat dan bersifat nonpredikatif. Frasa berbeda dari klausa sebab klausa merupakan satuan sintaksis yang terdiri dari dua kata atau lebih yang mengandung unsur Ciri Penggabungan KataFrasa dapat menduduki slaah satu fungsi sebgaai subjek, predikat, objek, pelengkap, atau kecil yang mengenakan kaus biru sedang melukis warna-warna pelangi di tepi Air Terjun Tujuh BidadariKalimat tersebut terdiri dari empat frasa yaituFrasa sebgai fungsi subjek anak kecil yang mengenakan kaus biruFrasa sebagai fungsi predikat sedang melukisFrasa sebagai fungsi objek warna-warna pelangiFrasa sebagai fungsi keterangan di tepi Air terjun Tujuh dapat diperluas degan kata yang, atau, dan, tentang, dan untuk asalkan tidak melebihi fungsi jabatan dalam kalimat atau minumGunung dan lautFrasa memiliki unsur inti dan pewatas. Unsur inti ialah unsur utama atau pokok yang diterangkan D. Unsur pewatas ialah unsur atributif penjelas yang berfungsi menerangkan M.Misalnyabuku usangbuku D- Intiusang M – pewatasJenis frasa berdasarkan distribusiFrasa eksosentrisBentuk frasa yang tidak memiliki inti frasa D disebut frasa eksosentris. Frasa ini dicirikan dengan pemakaian kata depan preposisi.MisalnyaKe alun-alunPada tahun kabisatFrasa endosentrisBentuk frasa yang memiliki inti frasa D disebut frasa endosentris. Frasa ini dibedakan menjadi berikut1. Frasa koordinatifFrasa yang terdiri dari unsur-unsur setara inti-inti atau D-D. di antaa unsur-unsur tersebut dapat disisipi kata dan serta semut = gula dan semutTimbul tenggelam = timbul atau tenggelam2. Frasa atributifFrasa yang terdiri unsur-unsur tidak setara inti-pewatas atau D-M. dalam frasa ini dapat disisipi kata yang, tentang, serta manis = anak yang manisBuku panduan = buku untuk panduan3. Frasa aposisiFrasa yang unsur atributifnya pelengkap berupa keterangan ayah VeroAnanda, pembalap nasionalJenis-jenis frasa berdasarkan kategoriFrasa nominal ialah frasa endosentris berinduk satu yang induknya berupa kata benda nomina dan modifikatornya berupa nomina, verba, atau adjektiva disebut frasa tanahKamar mandiTembok tinggiFrasa adjektival ialah frasa endosentris berinduk satu yang induknya berupa kata kerja verba dan modifikatornya berupa partikel modal disebut frasa rajinTerlalu kuatFrasa adverbial ialah frasa endosentris berinduk satu yang induknya berupa keterangan adverbia dan modifikatornya berupa adverbial lain atau partikel disebut frasa gelisahLebih kurangFrasa preposisional merupakan frasa endosentris berinduk satu yang induknya berupa kata depan preposisi dan modifikatornya berupa nomina disebut frasa sungaiDi mejaFrasa verbal merupakan fras endosentris berinduk satu yang induknya berupa kata kerja verba dan modifikatornya berupa partikel modal disebut frasa datangSelain itu, menurut PUEBI ada beberapa penjelasan mengeani gabungan kata, sebagai berikutUnsur gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah khusus, ditulis besarmodel linearkambing hitampersegi panjangorang tuarumah sakit jiwasimpang empatmeja tulismata acaracendera mataGabungan kata yang dapat menimbulkan salah pengertian ditulis dengan membubuhkan tanda hubung - di antara pejabat anak dan istri dari pejabatanak istri-pejabat anak dari istri pejabatibu-bapak kami ibu dan bapak kamiibu bapak-kami ibu dari bapak kamibuku-sejarah baru buku sejarah yang barubuku sejarah-baru buku tentang sejarah baruGabungan kata yang penulisannya terpisah tetap ditulis terpisah jika mendapat awalan atau tanganmenganak sungaigaris bawahisebar luaskanGabungan kata yang mendapat awalan dan akhiran sekaligus ditulis kata yang sudah padu ditulis
Jakarta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan telah membentuk tim khusus untuk menangani kasus baku tembak sesama anggota polisi di kediaman Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo. Tim gabungan melibatkan unsur internal dan eksternal. "Saya telah membentuk tim khusus yang dipimpin Wakapolri, Irwasum, Kabareskrim, ada Asisten SDM, beberapa unsur kita libatkan," kata Listyo dalam Breaking
NilaiJawabanSoal/Petunjuk FRASA Gabungan dua kata atau lebih FARSA Gabungan dua kata atau lebih bersifat predikatif FRASE Gabungan dua kata atau lebih bentuk tidak baku PEPTIDA Kim gabungan dua asam amino atau lebih yang dihubungkan oleh ikatan -CO-NH- untuk membentuk protein SUPERPOSISI Fis dua buah getaran atau lebih yang dapat diimpitgabungkan untuk membentuk satu getaran atau gelombang gabungan yang merupakan kombinasi yang tidak saling berinteraksi GABUNGAN 1 ikatan; 2 himpunan atau perserikatan yang terjadi atas beberapa perkumpulan; 3 Kim a gabungan dua zat atau lebih yang membentuk zat baru; b reaksi ... CAMPURAN 1 adonan, larutan, oplosan, racikan, rampai, ramuan, rancaman, senyawa, sintesis; 2 gado-gado, gabungan, kacukan, kombinasi, komposit, paduan; PRISMA ...alami pembiasaan; - segitiga bentuk tertutup oleh gabungan dua daerah berbentuk segitiga dan tiga daerah berbentuk persegi panjang ... KATA ...erba bantu; - keterangan Ă adverbia; - majemuk gabungan dua kata atau lebih yang menyatakan satu pengertian; - nama Ă nomina; - abstrak Ă nomin... MULTILINGUAL Menguasai lebih dari dua bahasa ALOI Campuran dua jenis logam atau lebih; lakur EURASIA Gabungan dua benua Asia dan Eropa TANDEM Pesawat tempur untuk dua orang, satu di depan sebagai pilot satu di belakangnya JUNIOR Lebih muda DIALOG Karya tulis yang disajikan dalam bentuk percakapan antara dua tokoh atau lebih INTERKONTINENTAL Bersifat antara dua benua atau lebih DEBAT Adu argumentasi atarau dua pihak atau lebih KUADARIIK Mat berhubungan dengan lebih dari dua variabel KUPLET Bait sajak atau nyanyian yang terdiri atas dua baris atau lebih PERANG Pertempuran besar antara dua pasukan KLIP Alat untuk menyatukan dua lembar kertas atau lebih KONTRAK Perjanjian tertulis antara dua pihak dalam perdagangan ALIANSI Ikatan antara dua negara atau lebih dengan tujuan politik DIMER Senyawa yang terjadi dari gabungan dua molekul yang sama AAA Yang ada di kendaraan, yang jumlahnya lebih dari dua
Macammacam Kata Ulang. Terdiri dari dua (2) jenis, yaitu berdasarkan bentuk dan merubah makna. Baca Juga: 300+ Kata Baku dan Tidak Baku Yang Sering Dipakai dan Salah. Sebagai kata benda, bentuk ulang di atas lebih jelas diketahui dalam konteks kalimat seperti di bawah ini. Injak-injak itu rusak. Undur-undur itu telah mati.
- Frasa merupakan gabungan dua kata atau lebih yang membentuk suatu makna. Frasa bersifat nonpredikatif atau yang sering dijelaskan sebagai gabungan kata yang mengisi salah satu fungsi sintaksis subyek, obyek, keterangan, dan pelengkap dalam sebuah kalimat. Dalam sebuah susunan kalimat, frasa tidak bisa dipindah atau dipisahkan karena bisa mengubah makna memiliki banyak jenis yang dapat dibedakan berdasarkan beberapa aspeknya. Berikut merupakan jenis-jenis frasa Frasa berdasarkan jenis katanya Mengutip dari buku Pintar Pidato Kiat menjadi Orator Hebat 2020 karya Arif Yosodipuro, frasa berdasarkan jenis katanya bisa dibagi menjadi lima jenis, yaitu Frasa nomina Merupakan frasa yang terbentuk dari penggabungan kata benda dan dapat juga digunakan sebagai pengganti kata Jinnie mendapat hadiah ulang tahun berupa jam tangan mewah’. Kata jam tangan’ merujuk pada frasa kata benda. Baca juga Contoh Kalimat Tanya Apa Frasa verbal Merupakan frasa yang terbentuk dari penggabungan kata kerja dan dapat juga dipakai sebagai pengganti kata kerja. Contohnya Tata pergi ke pasar untuk membeli sayur dan buah’. Kata pergi ke pasar’ merujuk pada frasa kata kerja. Frasa adjektiva Merupakan frasa yang terbentuk dari penggabungan kata sifat dan dapat digunakan untuk menambahkan kata keterangan, misalnya agak, sangat, harus, dan paling. Contohnya Cuaca hari ini sangat panas karena tidak hujan’. Kata sangat panas’ merujuk pada frasa kata sifat.
Afikstidak sama dengan klitik. Klitik memiliki makna leksikal namun tidak bisa berdiri sendiri melainkan harus melekat pada kata lain. Contoh: klitik -nya tidak bisa berdiri sendiri melainkan harus melekat kepada kata lain, sedangkan klitik -nya sendiri memiliki makna leksikal yaitu: -nya bentuk terikat yang merupakan varian pronomina persona ia/dia dan pronomina benda yang menyatakan
Apa Itu Kata Turunan?Ciri-Ciri Afiks Imbuhan1. Afiks merupakan unsur langsung2. Afiks merupakan bentuk terikat3. Afiks melekat pada berbagai bentuk4. Afiks tidak mempunyai makna leksis5. Afiks mampu mendukung fungsi gramatik6. Afiks mampu mendukung fungsi semantik7. Afiks kedudukannya tidak sama dengan preposisiPrinsip-prinsip Kata Turunan1. Jenis-jenis Afiks Imbuhan2. Bentuk terikat3. Gabungan kataPerbedaan Kata Turunan dengan Kata Dasar1. Kata turunan2. Kata dasarCara Menulis Kata TurunanContoh Penulisan Kata Turunan yang BenarContoh Kalimat yang Mengandung Kata Turunan Kata Turunan. Banyak kata yang seringkali kita temui dalam suatu kalimat atau paragraf merupakan kata turunan. Kata turunan sering disebut sama dengan kata berimbuhan. Lalu, apa yang dimaksud dengan kata turunan? Pentingkah digunakan dalam penulisan? Kata turunan ini penting dipahami dan digunakan dalam penulisan-penulisan. Pada kesempatan kali ini, kita akan mempelajari mengenai topik ini. Mulai dari pengertian, jenis, perbedaan dengan kata dasar, cara menulis, dan contohnya. Maka dari itu, simak sampai dengan akhir ya! Apa Itu Kata Turunan? Apa yang dimaksud dengan kata turunan? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, kata turunan atau kata berimbuhan adalah kata yang terbentuk sebagai hasil dari proses afiksasi, reduplikasi, atau penggabungan. Secara umum, kata turunan adalah suatu kata yang mendapat imbuhan, yaitu merupakan hasil proses dari afiksasi, reduplikasi, atau penggabungan suatu kata yang dapat membentuk kata baru dan dengan makna baru juga. Kata turunan merupakan hasil dari proses afiksasi, reduplikasi, atau penggabungan. Oleh karena itu, sebelum mengetahui contoh-contohnya, kita mempelajari apa itu afiks, reduplikasi, dan penggabungan. Afiks adalah suatu bentuk linguistik yang keberadaannya hanya untuk melekatkan diri pada bentuk-bentuk lain, sehingga mampu menimbulkan makna baru terhadap bentuk-bentuk yang dilekatinya tadi, Bentuk-bentuk yang dilekati bisa terdiri atas pokok kata, kata dasar, atau bentuk kompleks. Sedangkan afiksasi adalah proses pembubuhan afiks pada suatu bentuk, baik berupa bentuk tunggal maupun kompleks untuk membentuk kata-kata baru Rohmadi, dkk, 201341. Reduplikasi adalah pengulangan bentuk atas suatu bentuk dasar. Bentuk baru yang dihasilkan dari perulangan bentuk lazim disebut dengan kata ulang Rohmadi, dkk, 201383. Reduplikasi dalam KBBI memiliki arti proses atau hasil perulangan kata atau unsur kata, seperti rumah-rumah, tetamu, bola-balik, dan sebagainya. Pertanyaan yang sering ditanyakan adalah apa perbedaan antara kata dasar, kata turunan dan kata berimbuhan? Kata dasar adalah kata yang menjadi dasar pembentukan kata lainnya sedangkan kata turunan adalah kata yang mendapat imbuhan. Kata imbuhan adalah bunyi yang ditambahkan pada sebuah kata dasar, baik di awal, di akhir, di tengah atau gabungan di antara ketiganya untuk membentuk kata baru. Contohnya “mengatur”, kata dasarnya atur, kata imbuhannya me-, sedangkan kata turunannya mengatur me+atur. Baca Juga Penggunaan Kata di yang Benar Kata Baku dan Tidak Baku Tanda Baca Macam-Macam Konjungsi Ciri-Ciri Afiks Imbuhan Sebelum kita mempelajari kata turunan, kita hendaknya mempelajari dasarnya yang berasal dari beberapa proses, salah satunya adalah afiksasi. Rohmadi, dkk 201342-44 menjelaskan bahwa ada beberapa ciri-ciri afiks yang dapat dipelajari. Penjelasan mengenai ciri-ciri afiks adalah seperti di bawah ini. 1. Afiks merupakan unsur langsung Afiks merupakan unsur pembentuk kata-kata baru di samping unsur lainnya. Contoh ber- + lari = berlari. 2. Afiks merupakan bentuk terikat Sebagai unsur langsung pembentuk kata-kata baru, afiks merupakan imbuhan dan bukan bentuk bebas. Sebagai morfem, afiks termasuk morfem terikat. Ber-, Me-, Pe-, ter-, adalah contoh bentuk terikat yang tidak mempunyai apa-apa sebelum mengikatkan diri pada bentuk lain. 3. Afiks melekat pada berbagai bentuk Afiks harus mampu melekat pada berbagai bentuk, tidak hanya pada satu bentuk tertentu. Afiks -an mampu melekat pada berbagai bentuk kata sebagai berikut. Contoh Makan + -an = makanan Tulis + -an = tulisan. 4. Afiks tidak mempunyai makna leksis Contoh Apakah makna ber-? Apakah makna ter-? Kita tidak akan dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas. Jika dibandingkan dengan pertanyaan Apakah makna kata ber- pada berbaju?, maka dapat dikatakan bahwa afiks ber- dan ter- tidak mempunyai makna leksis sebelum melekat pada unsur lain. 5. Afiks mampu mendukung fungsi gramatik Contoh Kata sifat kata dasar + konfiks afiks = bentuk kompleks kata-kata baru Malas + ke-an = kemalasan Berdasarkan afiksasi di atas, konfiks ke-an mampu mengubah jenis kata sifat menjadi jenis kata baru, yaitu kata benda. Dengan demikian, benar bahwa afiks tersebut dapat mendukung fungsi gramatik. 6. Afiks mampu mendukung fungsi semantik Contoh Paku terinjak oleh Adi. Adik terpandai di kelasnya. Ter- pada kata terinjak, memiliki arti tidak sengaja, sedangkan ter- pada kata terpandai, memiliki arti paling. Makna baru yang ditimbulkan oleh peristiwa di atas menunjukkan bahwa afiks mendukung fungsi semantik. 7. Afiks kedudukannya tidak sama dengan preposisi Dalam bentuk tertentu, beberapa afiks sering dikacaukan dengan preposisi yang kebetulan memiliki bentuk yang sama. Bentuk ke- dan di- pada ketua dan ke rumah serta dipukul dan di rumah, memiliki arti berbeda. Contoh Afiks ke + tua = ketua di + pukul = dipukul Preposisi ke + rumah = ke rumah di + rumah = di rumah Afiks jika berdiri sendiri tidak mempunyai makna leksis Preposisi jika berdiri sendiri mempunyai makna leksis Simpulan dari pernyataan di atas adalah ke dan di sebagai preposisi mengandung makna leksis, yaitu menunjukkan keterangan tempat dan keterangan tujuan, dan secara gramatis, ke dan di sebagai preposisi mempunyai sifat bebas atau berdiri sendiri, sedangkan ke dan di pada afiks tidak memiliki makna leksis dan tidak bisa berdiri sendiri. Baca Juga Huruf Kapital Kata Hubung Perbedaan Singkatan dan Akronim Kalimat Efektif Prinsip-prinsip Kata Turunan Ada dua prinsip yang perlu diketahui dalam kata turunan, yaitu, imbuhan dan bentuk terikat. Penjelasan mengenai prinsip-prinsip bisa dipelajari sebagai berikut. 1. Jenis-jenis Afiks Imbuhan Dalam proses morfologis bahasa Indonesia, dikenal beberapa macam afiks. Jenis-jenis afiks tersebut yang biasa digunakan dalam kata turunan. Jenis-jenis afiks menurut Rohmadi, dkk 201345-46 bisa dipelajari seperti berikut. a. Prefiks awalan Prefiks adalah imbuhan yang melekat di depan bentuk dasar atau kata dasar. Prefiks juga sering disebut dengan imbuhan awal atau lebih lazim disebut dengan awalan. Macam-macam prefiks, yaitu, me-, di-, ber-, ter-, per-, se-, pe-, ke-, para-, pra-, dan sebagainya. Contoh Me + laju = melaju Di + kutip = dikutip Ter + jatuh = terjatuh b. Infiks sisipan Infiks adalah imbuhan yang melekat di tengah bentuk dasar atau kata dasar. Karena melekatnya menyisip di tengah kata dasar, maka disebut dengan imbuhan sisipan atau lazim disebut dengan sisipan. Macam-macam sisipan, yaitu, -el, -em, dan -er-. Contoh Tunjuk + -el = telunjuk Getar + -em = gemetar Gigi + -er– = gerigi c. Sufiks akhiran Sufiks adalah imbuhan yang melekat di belakang bentuk dasar atau kata dasar. Sufiks disebut juga dengan imbuhan akhir atau lazim disebut dengan akhiran saja. Macam sufiks yaitu, -i, -an, -kan, -nya, -wan, -wati, -man, -is, dan sebagainya. Contoh akhir + -i = akhiri pukul + -an = pukulan Kembali + -kan = kembalikan semua + -nya = semuanya d. Konfiks awalan-akhiran Konfiks atau simulfiks adalah imbuhan gabungan antara prefiks dan sufiks. Kedua macam afiks tersebut dapat melekat secara bersama-sama pada suatu bentuk dasar pada bagian depan dan belakangnya. Macam konfiks yaitu, ke-an, ber-an, se-nya, se-an, dan sebagainya. Contoh Ke-an + adil = keadilan Ber-an + datang = berdatangan Se-nya + baik = sebaiknya se-an + malam = semalaman Simulfiks Simulfiks dinukil dari adalah berfokus pada ciri segmental yang mampu mengubah kategori sebuah bentuk lewat nasalisasi. Namun, perlu diketahui bahwa tidak semua yang bersimulfiks akan mengalami perubahan kategori. Contoh Ng- + kopi = ngopi Ny- + sate = nyate 2. Bentuk terikat Bentuk terikat dalam KBBI diartikan sebagai bentuk bahasa yang perlu digabung dengan unsur lain agar dapat dipakai dengan makna yang jelas. Dikutip dari ada beberapa jenis bentuk terikat dan contohnya yang perlu diketahui. Penjelasannya seperti berikut. Contoh bentuk terikat antarkota antibiotik infrastruktur pascasarjana Swadaya a. Bentuk terikat yang diikuti kata yang berhuruf awal kapital atau singkatan yang berupa huruf kapital, dirangkaikan dengan tanda hubung - Contoh non-Indonesia non-ASEAN anti-PKI pro-Barat b. Bentuk Maha yang diikuti oleh kata turunan yang mengacu pada nama atau sifat Tuhan ditulis terpisah dengan huruf awal kapital Contoh Marilah kita berdoa pada Tuhan Yang Maha Pengampun. Mari kita memperbanyak syukur pada Tuhan Yang Maha Pengasih. c. Bentuk Maha yang diikuti oleh kata dasar yang mengacu kepada nama atau sifat Tuhan, kecuali kata esa, ditulis dirangkai. Contoh Tuhan Yang Mahakuasa menentukan arah hidup kita. Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Esa selalu melindungi kita. 3. Gabungan kata Gabungan kata atau kata majemuk di dalam KBBI berarti gabungan morfem dasar yang seluruhnya berstatus sebagai kata yang mempunyai pola fonologis, gramatika, dan semantis yang khusus menurut kaidah bahasa. Selain itu, menurut Rohmadi, dkk 2013103 kata majemuk adalah dua kata atau lebih yang menjadi satu dengan lainnya dan erat sekali, serta menunjuk atau menimbulkan satu pengertian baru. Contoh panjang tangan artinya adalah suka mencuri meja hijau artinya adalah pengadilan jago merah artinya adalah api kumis kucing artinya adalah salah satu jenis taman Perbedaan Kata Turunan dengan Kata Dasar Perlu diketahui, untuk membedakan kata turunan dengan kata dasar ada beberapa poin. Dikutip dari perbedaan antara kata turunan dan kata dasar bisa dipelajari seperti di bawah ini. 1. Kata turunan Kata turunan atau kata berimbuhan adalah kata dasar yang telah diberi imbuhan, baik berupa awalan prefiks, sisipan infiks, akhiran sufiks, serta awalan-akhiran konfiks. Karena pemberian imbuhan tersebut, kata turunan mengalami pergeseran makna. Ciri-ciri kata turunan sudah dibahas di atas. 2. Kata dasar Kata dasar dalam KBBI diartikan sebagai kata-kata yang menjadi dasar kata yang lebih besar. Dalam istilah linguistik, kata dasar adalah dasar dari pembentukan suatu kata yang lebih besar. Kata dasar sendiri merupakan jenis kata yang dapat berdiri sendiri dan tersusun atas morfem atau gabungan dari morfem. Ciri-ciri kata dasar adalah sebagai berikut. Merupakan satuan paling kecil dan mempunyai makna sendiri Dasar dari pembentukan kata, baik itu kata yang memiliki imbuhan atau yang merupakan kata turunan Jika mendapat imbuhan, kata dasar akan mengalami perubahan makna Kumpulan dari kata dasar dapat menjadi suatu kesatuan kalimat tanpa perlu diberi imbuhan. Baca Juga Kata Kerja Kata Majemuk Jenis Paragraf Nomina Cara Menulis Kata Turunan Berdasarkan laman haloedukasi, ada 11 cara menulis kata turunan, yaitu Ditulis serangkai dengan bentuk dasarnya Kata turunan ditulis serangkai dengan bentuk dasarnya. Contoh Bernyanyi, menulis, gemetar, dilakukan. Dihubungkan dengan tanda hubung - jika bentuk dasarnya bahasa asing Kata turunan ditulis dengan tanda hubung - apabila bentuk dasarnya berupa bahasa asing. Lalu, bahasa asing tersebut ditulis dengan huruf miring. Sebagaimana pada contoh di-upload di+upoload, men-download, meng-upgrade. Dihubungkan dengan tanda hubung - jika bentuk dasarnya berawalan huruf kapital atau singkatan dengan huruf kapital Kata turunan dihubungan dengan tanda tanda hubung - apabila bentuk dasarnya berawalan huruf kapital atau singkatan dengan huruf kapital. Contoh pro-Barat, di-PHK. Ditulis terpisah jika bentuk dasarnya kata gabungan yang salah satu berimbuhan bisa berupa awalan atau akhiran Kata turunan ditulis terpisah apabila bentuk dasarnya kata gabungan yang salah satu berimbuhan bisa berupa awalan atau akhiran. Contoh berjabat tangan, bekerja sama, bertepuk tangan, garis bawahi. ber- + jabat tangan = berjabat tangan ber- + kerja sama = bekerja sama ber- + tepuk tangan = bertepuk tangan garis bawah + -i = garis bawahi Ditulis serangkai jika bentuk dasarnya berupa kata gabungan yang diimbuhi awalan dan akhiran konfiks Kata turunan atau ditulis serangkai jika bentuk dasarnya berupa kata gabungan yang diimbuhi awalan dan akhiran konfiks. Contoh menandatangani, menyebarluaskan, mempertanggungjawabkan. me- + tanda tangan + -i = mendandatangani me- +sebar luar + -kan = menyebarluaskan Ditulis secara serangkai jika salah satu unsur gabungan kata dipakai dalam kombinasi, yaitu berupa kata terikat dan kata bebas. Kata turunan ditulis secara serangkai apabila salah satu unsur gabungan kata dipakai dalam kombinasi, yaitu berupa kata terikat dan kata bebas. Contoh dasawarsa, swadaya, mahasiswa, prasejarah. Ditulis terpisah jika kata turunan tersebut merupakan gabungan maha dengan kata berimbuhan yang merujuk pada sifat atau nama Tuhan Kata turunan ditulis terpisah apabila kata turunan tersebut merupakan gabungan maha dengan kata berimbuhan yang merujuk pada sifat atau nama Tuhan. Contoh Maha Pengasih, Maha Penyayang, Maha Pengampun. Ditulis serangkai jika kata turunan tersebut merupakan gabungan maha dengan kata dasar yang merujuk kepada Tuhan, kecuali, kata esa. Kata turunan ditulis serangkai apabila kata turunan tersebut merupakan gabungan maha dengan kata dasar yang merujuk kepada Tuhan, kecuali kata esa. Contoh Mahakuasa, Mahamulia, Mahasuci. Jadi penulisan kata maha dan esa dipisah menjadi “Maha Esa”. Ditulis serangkai jika kata turunan tersebut merupakan gabungan dari kata Maha dengan kata dasar tidak berimbuhan dan jumlah suku katanya dua buah. Kata turunan ditulis serangkai apabila kata turunan tersebut merupakan gabungan dari kata Maha dengan kata dasar tidak berimbuhan dan jumlah suku katanya dua buah. Contoh mahasiswa, mahaguru. Bentuk-bentuk terikat yang diserap bahasa Indonesia dari bahasa asing, seperti anti, pro, dan kontra, dapat dijadikan sebagai bentuk dasar. Contoh Kali ini, anggota lebih banyak yang pro dibandingkan dengan yang kontra. Kata tak ditulis serangkai dan ditulis terpisah bila diikuti bentuk dasar yang berupa kata berimbuhan. Contoh takabadi, takacuh, takakrab, takadil, tak terpisahkan, tak tertarik, tak tercapai, tak bersuara, dan sebagainya. Contoh Penulisan Kata Turunan yang Benar Penulisan kata turunan dalam penulisannya harus diperhatikan, karena masih sering terjadi kesalahan dalam penulisan kata turunan yang benar. Contoh penulisan kata turunan yang benar seperti di bawah ini. 1. Berdasarkan yang bentuknya berimbuhan awalan prefiks Contoh penulisan kata turunan yang benar ter- + bakar = terbakar me- + bantu = membantu ber- + rambut = berambut 2. Berdasarkan yang bentuknya berimbuhan sisipan infiks Contoh penulisan kata turunan suling + -er- = seruling tali + -em = temali getar + -el = geletar 3. Berdasarkan yang bentuknya berimbuhan akhiran sufiks Contoh penulisan kata turunan pukul + -an = pukulan sosial + -is = sosialis Uang + -nya = uangnya 4. Berdasarkan yang berimbuhan awalan-akhiran konfiks Contoh penulisan kata turunan yang benar se-an + hari = seharian se-nya + mesti = semestinya ber-an + muncul = bermunculan 5. Berdasarkan yang bentuk dasarnya dengan awalan kapital Contoh penulisan kata turunan yang benar non- + PKI = non-PKI non- + Indonesia = non-Indonesia anti- + Barat = anti-Barat di- + PHK = di-PHK 6. Berdasarkan yang bentuk dasarnya dari bahasa asing Contoh penulisan kata turunan yang benar me- + download = men-download me- + update = meng-update me- + recall = me-recall di- + upload = di-upload 7. Berdasarkan yang bentuk dasarnya berupa gabungan kata dan mengalami imbuhan awalan-akhiran konfiks Contoh penulisan kata turunan yang benar me- + garis bawah + i = menggarisbawahi me- + sebar luas + kan = menyebarluaskan me- + tanda tangan + i = menandatangani per- + tanggung jawab + an = pertanggungjawaban 8. Berdasarkan yang bentuk dasarnya berupa gabungan kata yang salah satu katanya dipakai dalam kombinasi yaitu berupa kata terikat dan kata bebas Contoh penulisan kata turunan yang benar ber- + jalan kaki = berjalan kaki ber- + kerja keras = bekerja keras ber- + tanggung jawab = bertanggung jawab 9. Berdasarkan yang bentuk dasarnya berupa gabungan Maha dengan kata berimbuhan merujuk pada nama atau sifat Tuhan Contoh penulisan kata turunan yang benar Maha + Pengasih = Maha Pengasih Maha + Pemurah = Maha Pemurah Maha + Pengampun = Maha Pengampun 10. Berdasarkan yang bentuk dasarnya berupa gabungan kata maha dengan kata dasar tidak berimbuhan dan jumlah suku katanya dua buah Contoh penulisan kata turunan yang benar maha + bintang = mahabintang maha + dewa = mahadewa maha + karya = mahakarya maha + raja = maharaja 11. Berdasarkan yang bentuk dasarnya salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi, gabungan kata tersebut ditulis serangkai. Contoh penulisan kata turunan yang benar adi + kuasa = adikuasa aero + modeling = aeromodeling anti + biotik = antibiotik antar + kota = antarkota 12. Berdasarkan yang bentuk dasarnya terdiri atas kata tak Kata tak ditulis dengan cara dirangkai. Contoh tak + ada = takada tak + adil = takadil tak + arif = takarif Kata tak ditulis dengan tidak dirangkai. Contoh tak + segan = tak segan tak + tentu = tak tentu tak + boleh = tak boleh Contoh Kalimat yang Mengandung Kata Turunan Contoh kalimat kata turunan antara lain Kami berdoa kepada Allah yang Maha Esa Pengunjung mengagumi semua mahakarya yang ada di museum Perbuatan kita akan dimintai pertanggungjawabkan di akhirat kelak Berkas bisa di-download di laman ini Karyawan terpaksa di-PHK untuk efisiensi perusahaan Pertanyaan tentang Kata Turunan Apa arti dari kata turunan?Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, kata turunan atau kata berimbuhan adalah kata yang terbentuk sebagai hasil dari proses afiksasi, reduplikasi, atau penggabungan. Apa contoh kata turunan?ber- + lari = berlarimakan + -an = makananter- + bakar = terbakarme- + update = meng-updateber- + jalan kaki = berjalan kaki Bagaimana penulisan kata turunan?Cara menulis kata turunan sebagai berikut– Kata turunan ditulis serangkai dengan bentuk dasarnya. Contoh bernyanyi– Kata turunan dihubungkan dengan tanda hubung - jika bentuk dasarnya bahasa asing. Contoh di-uploadLihat cara penulisan kata turunan lainnya pada artikel! Artikel Terkait Rapi atau Rapih? Kesalahan Penulisan Kata Baku Kata Ulang yang Benar Kata Imbuhan yang Benar
Tiga Sinkop adalah proses penghilangan atau penanggalan satu atau lebih fonem pada tengah kata. Misalnya: baharu menjadi baru, dahulu menjadi dulu, upeti menjadi peti. 6. Metatesis adalah proses pengubahan urutan fonem yang terdapat dalam suatu kata atau perubahan urutan bunyi fonemis pada suatu kata sehingga menjadi dua bentuk kata yang bersaing.
- Gabungan kata menjadi salah satu unsur penting dalam penulisan bahasa Indonesia. Gabungan kata harus ditulis dengan tepat sesuai aturan yang berlaku. Untuk penulisan dan penggunaannya sudah diatur dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia PUEBI.Pengertian gabungan kata Menurut Rahma Barokah dalam buku Berfikir Cerdas dengan Bahasa Indonesia 2021, gabungan kata adalah gabungan morfem dasar yang mana seluruhnya memiliki status sebagai kata dengan pola fonologis, gramatikal serta semantis yang khusus, sesuai kaidah bahasa yang bersangkutan. Gabungan kata juga bisa dimaknai ketika suatu kata terdiri atas kata awalan dan diberi akhiran. Hampir seluruh bentuk gabungan kata diberi awalan dan akhiran. Beberapa penulisannya pun juga diberi tanda hubung - agar tidak menimbulkan salah juga Pengertian Huruf Vokal dan Diftong beserta Penggunaannya Unsur gabungan kata Dilansir dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kemdikbud, gabungan kata memiliki tiga unsur penting, yakni Gabungan kata dapat membentuk kataAdalah gabungan antara kata bentuk terikat dengan kata ekstra + kurikuler atau pra + sejarah. Gabungan kata yang membentuk kata majemukAdalah gabungan antara kata dasar dengan kata dasar yang membentuk makna rumah sakit, meja makan, tumpang tindih. Gabungan kata yang membentuk frasaAdalah gabungan dua atau lebih kata yang sifatnya tidak rambut panjang, gunung tinggi, rumah besar. Jenis dan contoh kalimat gabungan kata Mengutip dari buku Panduan Menulis Naskah Ilmiah 2019 karya Krisna S. Yogiswari, gabungan kata memiliki beberapa jenis yang dapat dilihat sesuai dengan ketentuan atau aturannya dalam PUEBI. Berikut penjelasannya Unsur gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah khusus ditulis terpisah. Contoh 1 Sewaktu bertamasya ke kebun binatang, kami membeli banyak cendera mata. Kata cendera mata’ merupakan bentuk unsur gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk.
SingkatanSingkatan ialah bentuk yang dipendekkan yang terdiri atas satu huruf atau lebih. a. Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan atau pangkat diikuti dengan tanda titik. Misalnya: A.S. Kramawijaya M.B.A. master of business administration Bpk. bapak Sdr. saudara Kol. kolonel b. Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta nama dokumen resmi yang
NilaiJawabanSoal/Petunjuk FRASE Gabungan dua kata atau lebih bentuk tidak baku FRASA Gabungan dua kata atau lebih; kelompok kata EURASIA Gabungan dua benua Asia dan Eropa FARSA Gabungan dua kata atau lebih bersifat predikatif DIMER Senyawa yang terjadi dari gabungan dua molekul yang sama SAKAROSA Gula majemuk yang tersusun dari gabungan dua jenis gula sederhana glukosa dan fruktosa PEPTIDA Kim gabungan dua asam amino atau lebih yang dihubungkan oleh ikatan -CO-NH- untuk membentuk protein CATUR Permainan adu strategi oleh dua orang yang dimainkan di atas papan hitam putih SUPERPOSISI Fis dua buah getaran atau lebih yang dapat diimpitgabungkan untuk membentuk satu getaran atau gelombang gabungan yang merupakan kombinasi yang tidak saling berinteraksi ASBUT Istilah yang terjadi dari gabungan dua kata asap dan kabut smog, terjadi pd daerah industri yang berudara kotor dan berhawa dingin mengandung gas-g... GABUNGAN 1 ikatan; 2 himpunan atau perserikatan yang terjadi atas beberapa perkumpulan; 3 Kim a gabungan dua zat atau lebih yang membentuk zat baru; b reaksi ... CAMPURAN 1 adonan, larutan, oplosan, racikan, rampai, ramuan, rancaman, senyawa, sintesis; 2 gado-gado, gabungan, kacukan, kombinasi, komposit, paduan; PRISMA ...alami pembiasaan; - segitiga bentuk tertutup oleh gabungan dua daerah berbentuk segitiga dan tiga daerah berbentuk persegi panjang ... POPULASI 1 seluruh jumlah orang atau penduduk dalam suatu daerah; 2 jumlah orang atau pribadi yang mempunyai ciri-ciri yang sama; 3 jumlah penghuni baik manus... PERMUKAAN ... udaranya; ~ kerucut Mat permukaan yang merupakan gabungan semua garis yang melalui sebuah titik dan memotong sebuah lengkung yang tetap; ~ kerucut li... KATA ...erba bantu; - keterangan Ă adverbia; - majemuk gabungan dua kata atau lebih yang menyatakan satu pengertian; - nama Ă nomina; - abstrak Ă nomin... KAMUS Bausastra, ensiklopedia, glosarium, leksikon, tesaurus, vokabuler; kamus baku, kamus besar, kamus dwibahasa, kamus ekabahasa, kamus elektronik, kamus... FREKUENSI Mat 1 jumlah kejadian yang lengkap atau fungsi muncul dalam suatu waktu; pada bidang elektronik, biasanya mengacu pada banyaknya gelombang yang diula... DWI Dua PADUAN Gabungan TWO Bahasa inggrisnya dua IPDA Inspektur polisi dua DUPLEKS Karton Berlapis Dua FUSI Gabungan; peleburan NI Dua Jepang
Katakata seperti doa, maaf, Jumat, atau Quran ditulis tanpa tanda apostrof. Penulisan kata-kata seperti do'a, ma'af, Jum'at, atau Qur'an dengan apostrof memang pernah berlaku, yaitu pada zaman Ejaan van Ophuijsen yang berlaku tahun 1901—1947. Bahkan, kata-kata seperti 'amal, 'ilmu, atau 'akal juga ditulis dengan tanda apostrof.
NilaiJawabanSoal/Petunjuk FRASE Gabungan dua kata atau lebih bentuk tidak baku PRISMA Bentuk dari piramida TAHU Makanan dari kedelai putih yang digiling halus-halus, direbus, dan dicetak; - bacem tahu yang dimasak dengan cara dibacem; - cina tahu yang agak ke... KATA ...erba bantu; - keterangan à adverbia; - majemuk gabungan dua kata atau lebih yang menyatakan satu pengertian; - nama à nomina; - abstrak à nomin... KAMUS Buku yang berisi daftar kosakata suatu bahasa yang disusun secara alfabetis dengan disertai penjelasan makna dan keterangan lain yang diperlukan sert... NOTULA Bentuk baku dari notulen GLADI Bentuk tidak baku geladi GARA Bentuk tidak baku gahara KUPU Bentuk baku dari kufu TIAP Setiap lebih singkat UTAN Bentuk tidak baku hutan PETE Bentuk tidak baku petai ANDUK Bentuk tidak baku handuk AKTA Bentuk baku dari akte FRASA Gabungan dua kata atau lebih; kelompok kata SATRIA Bentuk tidak baku dari kesatria YUNIOR Bentuk tidak baku dari junior KASI Bentuk tidak baku dari kasih TAHTA Bentuk tidak baku dari takhta EMANG Bentuk tidak baku dari memang ITEM Bentuk tidak baku dari hitam RENA Bentuk tidak baku dari rona RAME Bentuk tidak baku dari ramai KLAS Bentuk tidak baku dari kelas NEKAD Terlalu berani bentuk tidak baku
Imbuhandapat mengubah bentuk kata. Contohnya dari kata kerja menjadi kata benda atau sebaliknya. Kata majemuk adalah gabungan dua kata atau lebih yang membentuk makna baru. Dalam kata majemuk, makna dari unsur-unsurnya itu melebur ke dalam satu makana yang baru. Gabungan kata itu tidak bermakna " kepala yang ukurannya besar
- Secara umum, frasa bisa diartikan sebagai satuan terendah bukan terkecil, karena yang terkecil adalah kata yang sering disebut gabungan kata gramatikal yang mengisi bagian dalam fungsi sintaksis dan bersifat nonprediktif. Sementara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang bersifat nonprediktif. Tri Mahajani dkk dalam Sintaksis Bahasa Indonesia 2021 menuliskan, ada banyak ahli linguistik yang menuliskan tentang frasa. Menurut Effendi 199432, frasa adalah satuan bahasa yang biasanya terdiri atas dua buah kata atau lebih, dapat merupakan unsur kalimat dan dapat berdiri sendiri. Senada dengan pendapat tersebut, Ramlan 1981122 menjelaskan dua ciri frasa. Pertama, frasa merupakan satuan gramatikal yang terdiri dari dua kata atau lebih. Kedua, frasa selalu berada dalam fungsi. Dalam arti, frasa mungkin hanya ada dalam fungsi subjek, prediket, objek, keterangan atau pelengkap saja. Dari ciri tersebut bisa dilihat kalau frasa merupakan unsur kalimat yang unsurnya mungkin terdiri dari dua kata, tiga kata, empat kata atau lebih, tetapi tidak melebihi batas fungsi. Sedangkan Ribut Wahyu Eriyanti dalam buku Linguistik Umum 2020 menuliskan, frasa tidak memiliki predikat. Selain itu, frasa dibentuk dari dua buah kata yang terdiri dari dua kata atau lebih dan mengisi salah satu fungsi sintaksis Chaer, 200939. Biasanya, frasa selalu terdiri dari morfem-morfem bebas. Ketika sebuah gabungan kata terdiri dari gabungan morfem bebas seperti "rumput tetangga" atau "sudah makan" maka gabungan kata tersebut dapat dikatakan sebagai frasa. Jenis-jenis frasa Frasa terdiri dari beberapa jenis, yakni frasa eksosentrik, frasa endosentrik dan frasa koordinasi. Berikut penjelasan secara lengkap. Frasa Eksonsentrik Frasa jenis ini tidak memiliki konstruksi sama dengan unsur atau komponen pembentuknya. Artinya, salah satu komponen dari frasa eksosentrik tidak dapat saling mengisi ketika dipisahkan. Misalnya frasa "di sekolah" pada kalimat "Mika les piano di sekolah". Ketika salah satu unsur frasa "di sekolah" dihilangkan, maka tidak dapat menduduki unsur keterangan. Frasa Endosentrik Frasa endosentrik adalah frasa yang memiliki distribusi sama atau setara, sehingga ketika salah satu unsur dihilangkan, frasa tersebut akan tetap dapat digunakan. Selain itu, frasa ini juga memiliki salah satu bagian yang disebut komponen atasan dan komponen bawahan. Misalnya, dalam frasa "motor supra" dalam kalimat "Nina mengendarai motor supra". Unsur atasan dalam frasa tersebut adalah "motor" sedangkan unsur bawahan atau yang membatasi adalah "supra". Frasa Koordinatif Frasa jenis ini adalah frasa yang komponen pembentuknya terdiri dari dua komponen atau lebih yang sama atau sederajat. Karena bentuk yang sederajat, maka frasa ini dapat dihubungan dengan konjungsi koordinatif tunggal seperti dan, atau, tetapi, atau, maupun dan lain sebagainya. Misalnya frasa "panjang pendek" dapat diselipkan konjungsi koordinatif menjadi "panjang dan pendek" atau "panjang maupun pendek".Baca juga Contoh Kalimat Majemuk Campuran Pengertian dan Ciri-cirinya Apa Itu Frasa, Klausa dan Perbedaannya? Apa Itu Kalimat Majemuk Bertingkat Pengertian dan Contoh Apa Itu Kalimat Majemuk Setara Pengertian dan Contohnya - Pendidikan Penulis Alexander HaryantoEditor Iswara N Raditya
Gu5iFA. tbb8ll3k52.pages.dev/196tbb8ll3k52.pages.dev/91tbb8ll3k52.pages.dev/326tbb8ll3k52.pages.dev/347tbb8ll3k52.pages.dev/414tbb8ll3k52.pages.dev/7tbb8ll3k52.pages.dev/222tbb8ll3k52.pages.dev/145
gabungan dua kata atau lebih bentuk tidak baku