PerKamis (30/6/2022) setelah disahkannya 3 Rancangan Undang-undang (RUU) terkait provinsi baru Papua atau DOB Papua, provinsi di Indonesia bertambah menjadi 37 provinsi. Daftar 3 provinsi baru Papua beserta ibu kotanya masing-masing: Provinsi Papua Selatan berkedudukan di Kabupaten Merauke ibu kota Merauke; Provinsi Papua Tengah berkedudukan di Kabupaten Nabire ibu kota Timika; Provinsi Papua Pegunungan berkedudukan di Kabupaten Jayawijaya ibu kota Wamema Indonesia bagian timur emang juara soal urusan alam dan budaya. Setuju kan, Sobat Pesona? Nah, semua yang indah-indah ini dimiliki oleh tanah Papua, pulau terbesar kedua di dunia. Tahukah Sobat Pesona, demi menjaga keasrian alamnya, Papua punya taman nasional terbesar di Asia Tenggara, lho! Taman tersebut adalah Taman Nasional Lorentz, salah satu destinasi wisata andalan Papua. Selain Taman Nasional Lorentz, Pulau Papua memiliki banyak sekali lokasi wisata yang diburu wisatawan, lho! Sobat Pesona mau tahu apa saja? Yuk, simak daftar berikut! 1. Danau Sentani Ini dia nih, danau terbesar di Papua yang memiliki panorama fantastis dan jadi kebanggaan masyarakat lokal! Apalagi kalau bukan Danau Sentani yang terletak di Kabupaten Jayapura. Danau dengan luas hektare ini merupakan sumber air dari 14 sungai besar dan sungai kecil. Tak hanya itu, danau ini pun juara dalam produksi ikannya yang bisa mencapai ton/tahun, lho! Dengan bentuk danau yang unik seperti amoeba, terdapat 22 pulau kecil yang menghiasi keindahan danau. Enggak heran, kalau Danau Sentani jadi lokasi wisata favorit yang ramai dikunjungi wisatawan. 2. Pantai Base-G Di Papua, ada pantai yang cantiknya bak lukisan lho, namanya Pantai Base-G yang terletak di Kota Jayapura. Asal nama pantai ini berawal dari pasukan sekutu di Perang Dunia II yang menjadikan pantai ini sebagai basis militer. Nama lain dari pantai ini adalah Pantai Tanjung Ria. Nah, kalau Sobat Pesona main ke pantai ini, dijamin bakal merasa rileks karena deburan ombak pantai yang merdu dan tidak terlalu besar. Selain itu, pasir bersih yang membentang di pantai ini bikin pengen foto-foto terus! Pokoknya, Sobat Pesona enggak boleh melewati pantai ini kalau main ke Papua, ya! 3. Taman Nasional Wasur Jalan-jalan ke Papua belum lengkap rasanya kalau belum bertemu fauna unik seperti burung kasuari. Kekayaan flora dan fauna Papua bisa Sobat Pesona temui di Taman Nasional Wasur yang terletak di Kabupaten Merauke. Dengan luas lahan sebesar hektare, taman ini memiliki hutan sabana terluas di Indonesia, bahkan di Asia. Nah, kebanyakan fauna di taman ini adalah fauna migran dan tinggal di enam ekosistem yang berbeda. Kalau Sobat Pesona berkunjung ke sini, rasanya seperti lagi berpetualang! 4. Taman Nasional Lorentz Enggak kalah spektakulernya, Taman Nasional Lorentz di Papua pun memiliki kemegahan terbesar di Asia Tenggara dan diakui sebagai situs warisan dunia oleh UNESCO. Saking luasnya, hektare lahan taman ini menempati 10 kabupaten di Papua. Enggak heran, pintu masuk taman nasional ini ada tiga kota berbeda, yaitu Timika, Wamena, dan Enarotali. Luas banget ya, Sobat Pesona! Tak hanya itu, Taman Nasional Lorentz juga merupakan kawasan konservasi terluas dengan ekosistem terlengkap di Asia Pasifik. Fauna khasnya adalah cendrawasih ekor panjang, puyuh salju, dan kanguru pohon dingiso. Wih, kayaknya Sobat Pesona harus kenalan sama aneka hewan ini kalau ke sana! 5. Lembah Baliem Sudah menjadi pengetahuan umum, kalau pegunungan Jayawijaya adalah gunung tertinggi di Indonesia. Nah, kalau Sobat Pesona mampir ke pegunungan ini, wajib juga mampir ke Lembah Baliem, yang berjarak 27 km dari Kota Wamena, Papua. Di lembah yang luasnya mencapai km2 tersebut, terdapat 3 suku utama yang menempati, yaitu Suku Dani, Yali, dan Lani. Selain udara yang sejuk dan panorama asri yang bikin segar mata, daya tarik destinasi ini adalah rumah tradisional serta kebudayaan yang kental di antara masyarakat suku aslinya. Bahkan, ada festival budaya yang terkenal di sini, yaitu Festival Lembah Baliem. Sobat Pesona harus datang ke sini, kalau mau lebih kenal sama Papua! 6. Air Terjun Wafsarak Mau berburu surga tersembunyi di Papua? Air Terjun Wafsarak di Biak Utara, Papua Barat adalah jawabannya! Panorama air terjun setinggi 10 meter ini seperti tempat pelepas penat di tengah hutan yang asri. Suara deras air terjun pun bisa Sobat Pesona dengar dari pinggir jalan karena lokasinya yang mudah diakses. Air di kolam air terjun sangat jernih sehingga cocok untuk berenang dan bermain air bersama anak-anak. Kalau Sobat Pesona bawa rombongan keluarga, berkunjung ke lokasi wisata ini adalah pilihan yang wajib! 7. Raja Ampat Siapa di antara Sobat Pesona yang belum kenal jagoan wisatanya Papua Barat, sang Raja Ampat? Berkat gugusan pulau bak kura-kura yang menghiasi lautan Raja Ampat serta cantiknya taman bawah laut yang mengagumkan, popularitas destinasi wisata ini sukses mendunia! Berlokasi di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, luas Kepulauan Raja Ampat mencapai 4,6 juta hektare! Area ini rumah bagi 75% spesies laut di dunia, lho! Surga bawah laut memang bukan sekadar julukan. Pokoknya, Raja Ampat memang pantas jadi yang pertama kali harus dikunjungi ke Papua. Itu dia Sobat Pesona, deretan destinasi wisata di Papua dan Papua Barat yang wajib masuk ke daftar kunjunganmu. Tanah Papua memang sangat terjaga kelestarian alam serta kebudayaannya dan tidak bisa ditemukan di tempat lain dan hanya DiIndonesiaAja. Gimana Sobat Pesona, semakin tertarik untuk berjalan-jalan? Bagi Sobat Pesona yang mau jalan-jalan ke luar rumah, selalu terapkan protokol kesehatan 6M, seperti memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, dan menghindari makan bersama ya. Dan yang nggak kalah pentingnya, yuk lakukan vaksinasi supaya kita bisa jalan-jalan bareng lagi. Yuk, selancar informasi tentang pariwisata Indonesia di akun Instagram pesonaid_travel, Facebook pesonaid_travel, dan kunjungi website ya! Pulauterbesar di Indonesia adalah Pulau Papua iStock Pulau Papua memiliki luas wilayah 786.000 Km². Pulau ini terbentang seluas lebih dari 1.500 mil dan dikelilingi oleh Samudra Pasifik, Laut Koral, dan Laut Arafura di Kepulauan Melayu bagian timur. Papua merupakan pulau besar di dunia kedua setelah Greenland yang biasa disebut sebagai New Guinea.
› Daerah›Provinsi Papua Wilayah Kaya... Terletak di ujung timur Indonesia, Provinsi Papua terkenal kaya akan sumber daya mineral logam seperti tembaga, emas, dan perak. Di sisi lain, provinsi berjuluk “Bumi Cenderawasih” ini masih bergulat dengan tantangan mengentaskan kemiskinan. Provinsi Papua merupakan daerah yang memiliki wilayah paling luas dibandingkan dengan provinsi lain di Indonesia. Secara geografis, posisi wilayah Papua sangat strategis, yaitu berada di jalur pelayaran Asia Tenggara dan Pasifik. Pada masa pemerintahan kolonial Hindia Belanda, Papua dikenal sebagai Nugini Belanda Nederlands Nieuw-Guinea atau Dutch New Guinea. Sejarah juga mencatat Irian Jaya merupakan satu-satunya wilayah Nusantara yang pernah berada di bawah penguasaan Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB – United Nations Temporary Executive Authority UNTEA. Keberadaannya di bawah lembaga dunia itu berlangsung dari tanggal 1 Oktober 1962 sampai 1 Mei Papua dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1969. Ketika itu, provinsi ini dikenal dengan nama Irian Barat. Kemudian pada tanggal 1 Maret 1973 sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 5 tahun 1973, nama Irian Barat resmi diganti menjadi Irian Jaya oleh Presiden Soeharto. Kemudian perubahan Irian Jaya kembali menggunakan nama Papua lagi ditetapkan oleh Presiden Abdurahman Wahid setelah lahir dan berlakunya Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi nama Irian Jaya kembali menjadi Papua bermula dari aspirasi masyarakat yang menghendaki pengembalian nama Irian Jaya menjadi Papua seperti tertuang dalam Keputusan DPRD Provinsi Irian Jaya Nomor 7/DPRD/2000 tanggal 16 Agustus 2000 tentang Pengembalian Nama Irian Jaya Menjadi perjalanan waktu, pada tahun 2004, Papua dibagi menjadi dua provinsi oleh pemerintah Indonesia. Bagian timur tetap memakai nama Papua sedangkan bagian baratnya menjadi Irian Jaya Barat yang sekarang menjadi Provinsi Papua jadi Provinsi Papua ditetapkan pada tanggal 27 Desember 1949 berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Papua Nomor 6 tahun luas kilometer persegi, Provinsi Papua dihuni oleh 4,3 juta jiwa menurut sensus penduduk terbaru 2020. Secara administratif, provinsi ini terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota, yang terbagi menjadi 576 kecamatan, dan desa/kelurahan. Saat ini, Provinsi Papua dipimpin oleh Gubernur Lukas Enembe dan Wakil Gubernur Klemen PembentukanWilayah Papua kaya akan situs sejarah perjalanan perkembangan peradaban bangsa Indonesia. Salah satu situs purbakala tertua yang ditemukan di Papua adalah peninggalan zaman prasejarah pada hingga tahun sebelum yang berlokasi di Kabupaten Biak ini berupa gua-gua yang pada dindingnya dijumpai lukisan-lukisan dan fosil-fosil moluska atau cangkang kerang. Keduanya menandakan adanya kehidupan manusia pada masa fosil moluska di daerah itu juga menjadi indikator penting adanya aktivitas manusia purbakala. Moluska adalah makanan yang mudah didapat dan diolah dibandingkan dengan harus berburu binatang darat yang butuh mengeluarkan banyak energi. Penemuan arkeologi di Biak ini merupakan jalan untuk merunut sejarah migrasi manusia ke di Biak, penemuan dari zaman megalitikum terdapat di situs Tutari, Kabupaten Jayapura. Di tempat ini ditemukan bongkahan batu berlukis berbentuk binatang-binatang prasejarah di Papua ditemukan pula di perkampungan seluas x 500 meter di Bukit Srobu, Kelurahan Abe Pantai, Kota Jayapura, oleh Balai Arkeologi Wilayah Papua pada 14 Mei 2014 lalu seperti dikutip dari laman 21/5/2014. Di lokasi itu, ditemukan situs-situs dan kerajinan yang diduga peninggalan masa neolitikum masa tahun sebelum masehi dan megalitikum tahun sebelum masehi berupa meja batu, turap yang merupakan dasar sebuah permukiman dan itu, situs arkeologi dari zaman kolonial banyak ditemukan di beberapa daerah di Papua sebagai peninggalan penjajah Belanda antara tahun 1900-an hingga pecah Perang Pasifik di tahun 1940-an. Situs zaman kolonial ini misalnya Situs Ifar Gunung, Situs Asei Pulau dan Situs Hirekombe di Kabupaten lainnya adalah situs yang berkaitan dengan sejarah masuknya agama Islam ke Papua. Dibuktikan dengan ditemukannya antara lain Situs Makam Islam di Lapintal, Kabupaten Raja Ampat, Situs Islam di Pulau Nusmawan, Kabupaten Teluk era kerajaan-kerajaan di Nusantara, pada tahun 1364, Papua tercatat sebagai wilayah Kerajaan Majapahit di bawah pemerintahan Raja Hayam Wuruk dan Mahapatih Gadjah Mada. Sebelumnya, sekitar tahun 600, para pedagang Sriwijaya konon sampai ke wilayah ini dan menyatakan sebagai wilayah tahun 1453, Ibnu Mansur, Sultan Ke-10 Tidore, bersama beberapa anggota kesultanan melakukan ekspedisi sampai ke beberapa pulau di bagian barat Papua. Pulau-pulau itu kemudian dijadikan wilayah taklukkannya dan diberi nama Papo ua yang artinya tidak bergandengan atau tidak menyatu. Pengaruh Kesultanan Tidore cukup besar dalam perkembangan Papua, khususnya dalam membuat perjanjian dengan para pelaut dari Eropa di kemudian dari Portugis, Antonio d Abrau, merupakan orang Eropa pertama yang menginjakkan kakinya di Papua pada tahun 1511. Pulau itu diberi nama Os Papua atau Ilha de Papo ia. Kemudian menyusul pelaut lainnya dari Portugis yang melakukan pelayaran ke Papua, yaitu Fransisco Serano 1522 dan Don Jorge de Menese 1926.William Jansen, pelaut asal Belanda, tercatat pernah mendarat di Pulau Kai, Pulau Aru, dan Pantai Barat Daya Papua pada tahun 1600. Sepuluh tahun kemudian menyusul pelaut lainnya dari Belanda, William Schouten dan Le Maire, yang melakukan pelayaran sampai ke Teluk Cenderawasih. Lalu, Jan Cartstenz tahun 1622 melakukan pelayaran di sebelah selatan Papua guna mencari perluasan daerah jajahan tanggal 9 November 1774, Belanda jatuh ke tangan Inggris. Otomatis kekuasaan jalur rempah-rempah Belanda di Papua menjadi miliknya. Setelah menjalin hubungan baik dengan Kesultanan Tidore, tahun 1793 Inggris menguasai dan menjadikan Papua koloni. Untuk menguasai wilayah Papua, Inggris juga mendirikan benteng Coronation di Teluk Doreri, nama Raja Belanda, AJ van Delden, seorang komisaris yang dikirim oleh Gubernur Belanda di Maluku, membangun benteng untuk didiami militer Belanda pada Agustus 1828. Ia juga memproklamasikan Nieuw Guinea Papua Barat sebagai milik Belanda. Tanggal 16 Mei 1895, tercapai kesepakatan antara Pemerintah Belanda dan Inggris. Belanda menguasai Papua sebelah barat dan Inggris menguasai Papua sebelah buku “Kepulauan Rempah-Rempah” disebutkan kekuasaan Belanda di Papua diawali dengan dibuatnya perjanjian antara Belanda dengan Kesultanan Tidore di Papua pada 22 Oktober 1894. Dalam perjanjian itu dinyatakan hak penuh Belanda atas Papua, termasuk hak administrasi dan pembentukan pemerintahan. Kemudian pada tahun 1898 Belanda langsung membagi Papua menjadi dua afdeeling wilayah administratif yakni afdeeling Papua Utara dan afdeeling Papua masa kekuasaannya, Belanda menerapkan sistem kerja rodi di wilayah Ternate dan Tidore. Perjanjian kerja rodi tersebut disebut dengan istilah herendienst dan gemeentedienst yang mulai berlaku sejak 24 Maret 1896. Proyek besar kerja rodi tersebut antara lain pembukaan jalan Tobelo-Galela 27 kilometer, jalan Kao-Tobelo 80 kilometer, jalan Daruba-Daeo 30 kilometer, dan jalan Payahe Weda untuk kepentingan militer tanggal 7 Maret 1910, keluar Deklarasi Batavia yang menyatakan Nederlandsch Nieuw Guinea Papua Barat tidak termasuk Hindia Belanda. Batas-batas wilayah Hindia Belanda mulai Aceh sampai Maluku, sedangkan Papua berada langsung di bawah Pemerintah Belanda di BUDI KURNIAWANMonumen Patung Wakil Presiden Republik Indonesia I Mohammad Hatta berdiri kokoh di kompleks Situs penjara dan kamp pengasingan Boven Digoel di Tanah Merah, Distrik Mandobo, Kabupaten Boven Digoel, Senin 13/4/2015. Sebagian bekas penjara dan kamp pengungsian masih terawat hingga sekarang. Di tempat ini, Bung Hatta bersama tokoh-tokoh pergerakan nasional pernah Pasifik, sebagai bagian dari Perang Dunia II, mengubah jalannya sejarah penjajahan di Papua khususnya dan Indonesia umumnya. Posisi Belanda digantikan oleh Jepang sejak tanggal 19 April 1942. Di bawah pemerintah pendudukan Jepang, nasib penduduk Papua bukan membaik. Tenaga kerja pribumi dikerahkan untuk kerja paksa demi kepentingan mesin rakyat Papua mengangkat senjata. Mulai tahun 1943, pertempuran meledak di berbagai daerah di Papua. Di antara sejumlah pemimpin pemberontakan itu adalah Silas Pipare, Samuel Kawab, Marthin Indei, Raja Fatagar, Raja Kokas, dan Lodewijk Jepang mendorong rakyat menyambut baik kedatangan pasukan Sekutu di bawah pimpinan Jenderal MacArthur pada tanggal 22 April 1944. Penjajahan Jepang atas Irian Barat berakhir pada tanggal 23 April 1944 ketika 140 ribu tentara Sekutu mendarat di Teluk Yos Sudarso yang ketika itu masih disebut Teluk Humbolt. Memulai penyerbuannya dari Jayapura, pasukan Sekutu terus mendesak tentara Jepang, menguasai Biak pada tanggal 27 Mei 1944 dan Sorong pada tanggal 30 Juli Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945, Indonesia menginginkan semua bekas wilayah jajahan pemerintahan kolonialisme Belanda menjadi wilayahnya, termasuk Papua yang kala itu disebut sebagai Netherlands New Belanda tidak bersedia memberikan wilayah ini karena secara ras dan etnis orang Papua asli berbeda dengan kebanyakan pendudukan Indonesia. Sengketa ini berlangsung sejak Konferensi Meja Bundar KMB pada 27 Desember 1949 hingga belasan tahun Ricklefs dalam “Sejarah Indonesia Modern” 2008, mengatakan dengan difasilitasi Amerika Serikat tercapai kesepakatan antara Indonesia dan Belanda tentang Papua yang disebut dengan “Perjanjian New York” pada 15 Agustus kesepakatan adalah Belanda menyerahkan Papua di bawah kendali Otoritas Eksekutif Sementara PBB UNTEA pada 1 Oktober 1962. Selanjutnya, Belanda harus menyerahkan Papua bagian barat kepada Indonesia selambat-lambatnya pada 1 Mei perjanjian ini diteken, sudah muncul suara-suara yang menentang, karena tidak ada orang asli Papua yang dilibatkan dalam perundingan. Pada 14 Juli hingga 2 Agustus 1969, akhirnya Penentuan Pendapat Rakyat Pepera atau Act of Free Choice digelar sebagai referendum menentukan apakah penduduk Papua menghendaki tetap bergabung dengan Indonesia atau tersebut diikuti oleh anggota Dewan Musyawarah Pepera DMP yang mewakili penduduk Papua. Anggota DMP terdiri dari 400 orang kepala suku dan adat, 360 orang dari unsur daerah, 266 orang dari unsur organisasi masyarakat. DMP kemudian memilih agar Papua menjadi bagian dari Republik pemerintah membentuk Provinsi Irian Barat berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 tahun 1969 dengan pusat pemerintahan bertempat di tahun 1973, nama Irian Barat diganti menjadi Irian Jaya berdasarkan PP 5/1973. Pada masa pemerintahan Abdurrahman Wahid, nama Irian Jaya diganti kembali menjadi Papua secara geografis terletak antara garis koordinat 01°00’ LU - 9°10’ Lintang Selatan dan 134°00’ BT - 141°05’ Bujur Timur. Di sebelah utara, Provinsi Papua berbatasan dengan Samudra Pasifik, di sebelah selatan berbatasan dengan Laut Arafuru, di sebelah barat berbatasan dengan Provinsi Papua Barat, dan di sebelah timur berbatasan dengan Negara Papua luas wilayah mencapai kilometer persegi, wilayah Papua setara dengan 16,58 persen dari total luas Indonesia. Kabupaten Sarmi merupakan kabupaten terluas di Papua sedangkan yang paling kecil adalah Kabupaten alam daratan Provinsi Papua sangat ekstrem dan menakjubkan. Dataran rendah rawa-rawa, hutan bakau dan aliran sungai terbentang di bagian selatan hingga pesisir pantai. Rangkaian pegunungan tinggi Pegunungan Sudirman dan Pegunungan Jayawijaya dengan lereng-lerengnya yang curam di beberapa bagian terbentang dari barat ke timur di bagian tengah. Di sebelah selatan searah dengan pegunungan tinggi terbentang rangkaian pegunungan yang lebih pendek dan dipotong oleh lembah Sungai Memberamo di bagian tengahnya. Lahan di antara daerah pegunungan ini berupa lembah-lembah yang topografi, wilayah Provinsi Papua terdiri dari wilayah dataran rendah, pesisir, dan pegunungan yang terdiri atas tiga deretan pegunungan yaitu Pegunungan Utara di lingkar luar, deretan Pegunungan Selatan di lingkar dalam, serta deretan Pegunungan Tengah yang merupakan tepi dari The Australian Continent. Daerah pegunungan berada pada ketinggian di antara 3000-4000 dan lebih dari 4000 meter dari permukaan laut mdpl. Wilayah tertinggi terdapat di Kabupaten Puncak Jaya dengan ketinggian mdpl sedangkan yang paling rendah adalah Kota Jayapura dengan ketinggian rata-rata 4 wilayah yang dikelilingi laut dan berada di perairan bebas samudera pasifik, Provinsi Papua juga memiliki beberapa pulau yang berbatasan dengan negara lain. Terdapat dua daerah terluar di Papua yang wilayahnya berbatasan dengan perairan negara Palau dan Australia, yaitu di Kabupaten Supiori dan memiliki hutan seluas 32,75 juta hektar. Sekitar 81,14 persen dari luas lahan di Papua berupa tutupan hutan yang mengandung kekayaan keanekaragaman hayati begitu tinggi. Diperkirakan dalam hutan Papua terdapat 602 jenis burung 52 persen jenis endemik, 223 jenis mamalia 58 persen jenis endemik, 223 jenis reptil 35 persen jenis endemik dan jenis tumbuhan 55 persen jenis endemik hidup di belantara memiliki 64 Daerah Aliran Sungai DAS. Beberapa sungai itu yaitu sungai Membaramo, sungai Digul, sungai Turitatu, sungai Turiku, sungai Baliem, sungai Sobger, sungai Lorentz, sungai Tami, sungai Kumbe, dan sungai Maro. Sungai terpanjang adalah sungai Membaramo dengan luas mencapai memiliki beberapa gunung antara lain Gunung Jaya, Gunung Osua Trikora, Gunung Mandala, Gunung Cartenz, Gunung Ngga Pilimsit, Gunung Osua Annin, Gunung Sumaranti, Gunung Bijih, Gunung Ulawun, Gunung Arfak, dan Gunung Umsiri. Gunung tertinggi di Papua adalah Puncak Jayawijaya Cartenzs Pyramid dengan tinggi mencapai juga mempunyai Taman Nasional, yaitu Taman Nasional Lorentz di Mimika, Jayawijaya, Puncak Jaya dan Asmat, Taman Nasional Wasur di Merauke, dan Taman Naional Teluk Cendrawasih di ini rawan bencana alam seperti gempa bumi, longsor, dan banjir. Hal tersebut diakibatkan oleh aktivitas lempeng Indo-Australia di bagian selatan dan lempeng pasifik di bagian utara-timur laut menyebabkan Pulau Papua secara umum akan selalu rentan mengalami pergeseran-pergeseran secara FINAL DAENGPemandangan hutan yang terbentang di kawasan Taman Nasional Lorentz, Papua, dengan latar belakang Puncak Trikora di Kabupaten Jayawijaya, Kamis 11/10/2012. Kawasan konservasi itu merupakan salah satu situs alam warisan dunia yang memiliki ekosistem terlengkap di sejak Indonesia 1951, Provinsi Papua telah dipimpin oleh 19 kepala daerah. Gubernur pertama Papua adalah Zainal Abidin Syah yang menjabat selama lima tahun dari tahun 1956 hingga 1961. Kemudian dilanjut oleh R Pamoedji yang menjabat pada tahun Jan Bonai menjabat selama dua periode yakni pada 1962-1 Mei 1963 dan 1 Mei 1963-20 November 1964, Frans Kaisiepo 20 November 1964-29 Juni 1973, Acub Zaenal 29 Juni 1973-31 Maret 1975, Sutran menjabat dua periode yakni pada 31 Maret 1975-12 Agustus 1975 dan 12 Agustus 1975-Januari Busiri Suryowinoto 1981-1982, Izaac Hindom 1982-1988, Barnabas Suebu 1988-1993, Jacob Pattipi 1993-April 1998, Freddy Numberi April 1998-15 April 2000, Penjabat Gubernur Musiran Darmosuwito 15 April 2000-23 November 2000, Jacobus Perviddya Solossa yang menjabat dua periode 23 November 2000-23 November 2005 dan 23 November 2005-19 Desember 2005.Diteruskan oleh pelaksana harian Andi Baso Bassaleng 20 Desember 2005-9 Januari 2006, pelaksana tugas Sodjuangan Situmorang 9 Januari 2006-25 Juli 2006, Barnabas Suebu 25 Juli 2006-25 Juli 2011, Penjabat Gubernur Syamsul Arif Rivai 25 Juli 2011-1 November 2012, Penjabat Gubernur Constant Karma 5 November 2012-9 April 2013.Dilanjutkan oleh Lukas Enembe 9 April 2013-9 April 2018, pelaksana tugas Soedarmo yang menjabat pada 15 Februari 2018-9 April 2018 dan 9 April 2018-5 September 2018, dan Lukas Enembe yang saat ini menjabat sebagai gubernur bersama wakilnya Klemen Tinal. Lukas Enembe memulai masa jabatannya pada tanggal 5 September administratif, Provinsi Papua terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota, 576 kecamatan, dan desa/kelurahan. Adapun jumlah Pegawai Negeri Sipil PNS di Provinsi Papua tahun 2019 sebanyak orang. PNS laki-laki sebanyak 52,41 persen dan PNS perempuan sebanyak 47,59 DPRD Papua tahun 2019 hasil pemilihan umum legislatif yang dilaksanakan tahun 2019 berjumlah 55 orang, yang didominasi oleh Partai Nasdem dan Demokrat masing-masing sebanyak 8 orang, diikuti PDI-P sebanyak 7 orang dan Partai PAN serta Golkar yang masing-masing sebanyak 6 orang. Sisanya sebanyak 20 orang berasal dari 8 partai Dalam Negeri Amirmachmud membelakangi lensa ketika melantik Soetran sebagai Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Irian Jaya, di depan Sidang Paripurna DPRD Irian Jaya di Jayapura, Selasa 12/08/1975PolitikBerbeda dengan kawasan lain di Indonesia, Papua baru mengikuti pemilu tahun 1977. Pada Pemilu 1955 pemerintah hanya menunjuk tiga utusan sebagai wakil di parlemen. Pemerintah kolonial Belanda kabarnya juga pernah menggelar pemilu pada tahun 1961, tetapi tidak ada data soal pemilu itu. Begitu juga pada tahun 1971, warga Papua ikut pemilu dengan lambang partai berbeda. Hasilnya juga tidak jelas. Yang pasti, di Majelis Permusyawaratan Rakyat MPR hasil pemilu itu ada sembilan orang yang dianggap wakil Papua, yang lalu bergabung dengan Pemilu 1977, saat warga Papua secara resmi mengikuti pemilu untuk pertama kalinya, Golkar langsung menang dengan 86,6 persen suara. Jumlah itu meningkat menjadi 93 persen pada dua pemilu berikutnya dan kembali ke 87 persen dan 89 persen masing-masing pada Pemilu 1992 dan 1997. Sementara itu, PDI selalu menempati posisi kedua dengan perolehan rata- rata 6 persen, sedangkan Partai Persatuan Pembangunan PPP di bawahnya dengan perolehan rata-rata 3 persen suara pada setiap drastis terjadi setelah era reformasi ketika pada Pemilu 1999 PDI-P meraih suara hingga 32,58 persen, sementara Golkar meraih 35,6 persen suara. Popularitas Megawati rupanya menyentuh warga Papua sehingga membuat sebagian pendukung Golkar pindah ke kedua partai ini, praktis tidak banyak partai lain yang meraih suara signifikan, kecuali Partai Demokrasi Kasih Bangsa PDKB sebesar 5 persen, PDI 3,4 persen, Partai Amanat Nasional PAN 3,3 persen, dan Partai Katolik Demokrat PKD 3,2 pemilu ini, Golkar masih menguasai tujuh dari sepuluh kabupaten di wilayah Provinsi Papua. Adapun PDI-P menang di tiga kabupaten. Dengan hasil seperti itu, pada Pemilu 1999, Golkar berhasil mendudukkan 7 orang wakil dan PDI-P 3 orang wakil dari 10 kursi yang diperebutkan di Provinsi PDI-P dalam Pemilu 1999 didukung oleh situasi dan kondisi politik di Papua saat itu. PDI-P menang mutlak di daerah Pegunungan Tengah Papua dan sebagian kecil di wilayah pantai. Isu bahwa kemerdekaan Papua sebagai negara berdaulat hanya terealisasi di bawah bendera PDI-P menjadi salah satu pemicu kemenangan PDI-P waktu M LOPES COSTAWarga mengenakan pakaian adat Wamena, Kabupaten Jayawijaya, saat mengikuti pemilu presiden di Tempat Pemungutan Suara 21 Kelurahan Imbi, Kota Jayapura, Papua, Rabu 9/7/2014. Warga menyatakan selalu mengenakan pakaian adat dalam beberapa kali pelaksanaan Pemilu 2004, jumlah wilayah administrasi Papua berkembang menjadi 19 kabupaten dan 1 kota. Lagi-lagi, suara Partai Golkar mulai mengerucut dan menyisakan 24,7 persen suara. Selebihnya suara tersebar secara merata dalam rentang 5-10 persen kepada PDI-P, PDS, Partai Nasional Indonesia Marhaenisme PNIM, dan Partai Kebangkitan Bangsa PKB.Lima tahun kemudian, pada Pemilu 2009, perolehan suara Golkar kembali merosot menjadi 19,6 persen. Perolehan suara ini sama dengan yang diraih oleh Partai hanya Golkar yang turun. Fenomena serupa juga dialami oleh PDI-P yang juga tergolong partai nasional besar. Bahkan, penurunan perolehan suara partai ini lebih tragis. Jika pada Pemilu 2004 PDI-P meraup 8 persen, pada Pemilu 2009 hanya 3 persen saja. Jika sebelumnya partai ini menang di tiga kabupaten, kini hanya satu kabupaten. Adapun di peringkat ketiga adalah PAN dengan memperoleh 8,4 persen ini sekaligus menunjukkan bahwa pilihan politik masyarakat Papua, terutama ditujukan untuk suara DPR, semakin cair dan tidak ada lagi kekuatan politik yang Pemilu legislatif 2014, Demokrat menjadi parpol dengan perolehan suara terbanyak di Papua. Perolehan suaranya mencapai suara atau sekitar 23,63 persen suara. Berdasarkan perolehan suara tersebut, Demokrat memperoleh 2 kursi di DPR RI pada periode yang memperoleh suara terbanyak kedua di Papua adalah PDI-P dengan memperoleh suara atau 16,59 persen suara dan mendapatkan jatah 2 kursi di DPR. Di tempat ketiga ditempati oleh Gerindra dengan perolehan suara atau sekitar 10,24 persen. Parpol ini mendapatkan jatah 1 kursi DPR politik kembali berubah pada Pemilu 2019. Hasil pemilu legislatif menunjukkan Nasdem unggul dengan perolehan suara atau 23,7 persen suara. Menyusul setelahnya, PAN dengan perolehan suara 13,3 persen. Di urutan ketiga, PKB mendapat suara 12 persen. Posisi keempat hingga terakhir secara berurutan yaitu, PDI-P, Demokrat, Golkar, Gerindra, Perindo, PKS, PSI, Hanura, Berkarya, PPP, Garuda, PKPI, dan Provinsi Papua menurut hasil sensus penduduk SP 2020 sebanyak jiwa. Dari jumlah itu, penduduk laki-laki sebanyak orang atau 53,32 persen dari total penduduk Papua. Sedangkan penduduk perempuan sebanyak orang atau 46,68 persen. Rasio jenis kelamin tercatat 114. Artinya terdapat 114 laki-laki untuk setiap 100 perempuan. Laju pertumbuhan per tahun periode 2010-2020 sebesar 4,13 luas wilayah kilometer persegi, sebaran penduduk di Papua terlihat tidak merata. Daerah dengan tingkat kepadatan tinggi adalah Kota Jayapura sebesar 309,02 jiwa per kilometer persegi luas wilayah. Adapun yang paling rendah di Kabupaten Mamberamo Raya, hanya sebesar 0,80 jiwa per kilometer garis besar, penduduk Papua terdiri atas penduduk asli dan penduduk pendatang. Penduduk asli Papua terdiri dari beragam etnik dan yang sudah teridentifikasi sebanyak 257 kelompok etnik. Mereka hidup secara berkelompok dalam unit-unit kecil, saling terpisah, dan memiliki adat, budaya, dan bahasa etnis asli Papua adalah Mey Brat di daerah Ayamaru, Waropen di daerah Mamberamo sampai Yapen Waropen, Dani di lembah Baliem, Nimboren dan Jagai di Merauke, Sentani di daerah sekitar danau Sentani, serta Asmat di Kabupaten Merauke. Di samping suku asli, terdapat pula suku pendatang seperti Jawa, Sunda, Bali, Ambon dan di Papua termasuk ras Melanesia, yang memiliki ciri fisik rambut kriting, kulit hitam, dan hidung mancung. Kata Papua sendiri berasal dari bahasa melayu yang berarti rambut keriting, sebuah gambaran yang mengacu pada penampilan fisikMenurut data Kemendikbud terdapat 326 bahasa daerah di Papua. Banyaknya bahasa daerah tersebut disebabkan oleh kondisi wilayah yang bergunung-gunung dan terisolasi oleh hutan-hutan belantara. Hal tersebut membuat banyak sekali bahasa daerah yang berkembang dan membuat Papua termasuk daerah yang memiliki “bahasa ibu” terbanyak di yang mendominasi Papua yakni Kristen, diikuti Katolik, Islam, Hindu, Buddha, dan Kong Hu Chu. Provinsi ini memiliki julukan “Tanah Mutiara Hitam” yang merupakan julukan bagi anak-anak Papua yang memiliki ciri fisik warna kulit hitam dengan bola mata berbinar dan bulu mata pencaharian utama masyarakat Papua yakni bertani dengan komoditi unggulan seperti kentang, kedelai, kacang hijau, kacang tanah, kubis, wortel, dan daun bawang. Mata pencarian lainnya yakni sebagai nelayan dengan jenis perikanan yang menonjol yakni ikan mas dan ikan EDHI PRASETYASejumlah penari tradisional Asmat meramaikan pembukaan Lelang ukiran Asmat dalam rangkaian acara Pesta Budaya Asmat ke-27 tahun 2011 di Agats, Asmat, Papua, Selasa 25/10/2011.KesejahteraanPembangunan Manusia di Papua secara umum mengalami peningkatan selama periode 2010-2019. Namun pada tahun 2020, IPM Papua turun dari 60,84 pada tahun 2019 menjadi 60,44 pada tahun 2020, atau turun sebesar -0,66 persen. IPM Papua masih masuk dalam kategori 29 kabupaten/kota di Papua, terdapat 17 kabupaten dengan IPM rendah, 7 kabupaten dengan IPM sedang, dan 5 kabupaten/kota dengan status IPM tinggi 70-80 yaitu Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Biak Numfor, Mimika, dan MeraukeJika dilihat dari komponen IPM, umur harapan hidup UHH tahun 2020 selama 65,79 tahun, meningkat dibandingkan tahun 2019 selama 65,65 tahun. Jika dilihat menurut gender, UHH perempuan lebih tinggi dari UHH dimensi pengetahuan, harapan lama sekolah HLS Papua sejak tahun 2010-2019 terus mengalami peningkatan. Tahun 2010, HLS provinsi ini tercatat 8,57 tahun dan meningkat pada tahun 2020 menjadi 11,08 persen. Begitu pula dengan rata-rata lama sekolah RLS yang terus meningkat. RLS Papua pada tahun 2010 tercatat 5,99 tahun, naik menjadi 6,69 tahun pada per kapita disesuaikan selama 2010-2019 terus meningkat dari Rp 6,251 juta pada tahun 2010 menjadi Rp 7,336 juta per tahun pada 2019. Namun untuk tahun 2020, pengeluaran per kapita turun 5,21 persen menjadi Rp 6,954 Agustus 2020, TPT Provinsi Papua sebesar 4,28 persen, meningkat jika dibandingkan TPT Maret 2020 sebesar 3,65 persen. Jumlah pengangguran pada Agustus 2020 mencapai orang, naik jika dibandingkan Agustus 2019 yang berjumlah sekitar kemiskinan di Papua tahun 2019 sebesar 26,55 persen. Dengan kondisi kemiskinan tersebut telah menempatkan Provinsi Papua sebagai daerah termiskin di Indonesia. Faktor penyebab tingginya tingkat kemiskinan di Papua kemungkinan karena rendahnya tingkat pendidikan, minimnya infrastruktur, dan banyaknya daerah terpencil yang sulit tahun 2019, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Papua yang diukur dengan Gini Ratio sebesar 0,391. Angka ini naik sebesar 0,022 jika dibandingkan dengan Gini Ratio September SUSANTOPraka Sarifuddin, Satgas Pamtas RI-PNG dari Yonif Para Raider 432/Kostrad memberi pelajaran keterampilan di SDN Mosso, Distrik Muara Tami, Jayapura, Papua, Senin 17/7/2017.EkonomiProduk Domestik Regional Bruto PDRB Provinsi Papua hampir menembus level Rp 190 triliun dengan capaian riil 2019 sebesar Rp 189,716 triliun, sedangkan PDRB per kapita sebesar Rp 56,14 perekonomian Papua masih bersifat ekstratif karena ditopang oleh sektor-sektor primer seperti pertambangan sebesar 23,62 persen dan pertanian 12,75 persen. Adapun peranan sektor industri manufaktur masih sangat kecil dalam komposisi PDRB, hanya 2,7 persen, lebih rendah dibandingkan sektor-sektor jasa tersier seperti perdagangan 10,9 persen, transportasi dan pergudangan 6,76 persen, informasi dan komunikasi 4,32 persen, dan administrasi pemerintahan 10,8 persen.Wilayah Papua memang kaya akan potensi tambang yang meliputi minyak dan gas bumi, emas, tembaga, batubara, nikel, pasir besi dan sebagainya. Potensi minyak dan gas bumi selain terdapat di Teluk Bintuni Provinsi Papua Barat yang kini dikelola British Proteleum BP, juga terdapat di Merauke yang menyimpan sekitar 14,4 kubik potensi emas dan tembaga terdapat di sebagian besar wilayah Papua. Potensi emas dan tembaga tersebut baru sebagian yang dieksploitasi oleh PT Freeport Indonesia di wilayah Grasberg Tembagapura, potensi batubara terdapat di Memberamo, Teluk Bintuni, selatan Mimika hingga Merauke dan sampai saat ini belum potensi pertambangan, Papua juga menyimpan kekayaan hutan berupa kayu merbau alias kayu besi dengan kualitas terbaik. Sesuai data Dinas Kehutanan Provinsi Papua, sekitar enam juta hektar hutan di Papua kaya dengan kayu merbau. Sementara potensi hutan sagu di Papua mencapai 2,2 juta pertumbuhan ekonomi Provinsi Papua dalam rentang 9 tahun terakhir cenderung fluktuatif dan sangat dipengaruhi oleh sektor pertambangan. Pada tahun 2019 lalu, pertumbuhan ekonomi Papua sempat mengalami kontraksi atau pertumbuhan negatif sebesar minus 15,27 persen. Padahal setahun sebelumnya, tahun 2018, ekonomi Papua masih tumbuh 7,37 ekonomi Papua tersebut tampaknya dipengaruhi oleh turunnya produksi PT Freeport Indonesia seperti disebut Kepala BPS Suhariyanto dalam laman 5/2/2020. Pada tahun 2019 itu, PT Freeport tengah melakukan pengalihan sistem tambang menjadi tambang bawah tanah setelah sebelumnya mengadopsi sistem tambang ekspor Papua pada Desember 2020 tercatat senilai 407,13 juta dolar AS atau meningkat sebesar 7,23 persen dibanding bulan sebelumnya senilai 379,69 juta dolar AS. Ekspor nonmigas terbesar berupa bijih tembaga dan konsentrat, serta kayu dan barang dari impor Papua pada Desember 2020 tercatat senilai 24,42 juta dolar AS, atau meningkat 44,28 persen bila dibandingkan dengan impor pada November 2020 senilai 16,93 juta dolar M LOPES COSTA500 pelajar dari Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Wamena membawakan atraksi tarian kolosal dengan membawa noken setinggi 30 meter dalam Festival Budaya Lembah Baliem, Distrik Walesi, Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Rabu 7/8/2019. Festival ini terselenggara hingga tanggal 10 Agustus sektor pariwisata, potensi pariwisata yang dimiliki provinsi Provinsi Papua hampir terlengkap di Indonesia. Alam yang dimilikinya masih asli, budaya yang khas dan unik, minat khusus bahari yang tak kalah menarik dengan daerah lain di menawarkan potensi wisata unik yang berbeda dari wilayah Indonesia lainnya. Mulai dari Danau Sentani, Taman Nasional Wasur di Merauke dengan berbagai spesies mamalia, Taman Nasional Lorents yang dikenal sebagai situs alam warisan dunia yang memiliki kurang lebih 43 jenis ekosistem, Taman Nasional Teluk cenderawasih, Puncak Cartenz yang merupakan kawasan daerah ropis yang memiliki gletser dan danau Habema yang menakjudkan, dihiasi padang rumput alpin dan ketinggalan pula, Papua memiliki potensi budaya yang biasanya ditampilkan pada Festival Lembah Baliem dan Asmat serta kegiatan pariwisata lainnya berupa Trekking, Hiking, Hunting, dan EditorIgnatius Kristanto

bupatikepulauan yapen provinsi papua peraturan bupati kepulauan yapen nomor 11 tahun 2020 tentang petunjuk teknis pelaksanaan bantuan langsung kabupaten untuk penanganan dampak corona virus disease 2019 (covid 19) pada kelurahan di kabupaten kepulauan yapen dengan rahmat tuhan yang maha esa bupati kepulauan yapen, menimbang mengingat : :

- Papua Barat merupakan provinsi di Indonesia yang terletak di ujung barat Pulau Papua. Ibu kota Provinsi Papua Barat adalah Manokwari. Wilayah ini memiliki potensi alam kelas Belakang Provinsi Papua Barat Awalnya, nama Provinsi Papua Barat adalah Irian Jaya Barat yang ditetapkan berdasarkan Undang-undang Nomor 45 Tahun 1999. Kemudian berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2007 pada tanggal 18 April 2007, nama provinsi ini diubah menjadi Papua Barat. Papua Barat dan Papua adalah provinsi yang memiliki otonomi telah menjadi provinsi sendiri, Provinsi Papua Barat tetap mendapatkan perlakukan khusus sebagaimana provinsi induknya Provinsi Papua. Aspek Geografis Provinsi Papua Barat Provinsi Papua terletak pada 0-4 derajat Lintang Selatan dan antara 124-132 derajat Bujur Timur. Baca juga Profil Provinsi Maluku Utara Wilayah ini berada di bawah garis khatulistiwa dengan ketinggian 0-100 meter dari permukaan laut. Luas wilayah Provinsi Papua Barat berupa daratan seluas kilometer persegi. Batas-batas Provinsi Papua Barat, yaitu bagian utara berbatasan dengan Samudera Pasifik, bagian timur berbatasan dengan Provinsi Papua, bagian selatan berbatasan dengan Laut Banda Provinsi Maluku dan bagian barat berbatasan dengan Laut Seram Provinsi Maluku. Pulaupulau tersebut adalah sebagai berikut: Pulau Aamone Ahe Ahiba Ajawawa Anggrameos Bon Botre Botre Kecil Bumbui Deniaje Hariti Here Here Uti Hinabua Iwowaje Kabuai Kaririai Kiki Kumburi Kunure Kuwam Madiana Mangga Nanimaje Marua Mora Mowirin Nu Buri Nu Mini Nuta Barita Nuta Utita Pepaya Purure Rage Ratewa Roene Rori Roriegi Rorobo Runggawor Biak adalah pulau kecil yang terletak di Teluk Cendrawasih dekat sebelah utara pesisir Provinsi Papua, Indonesia. Posisi Biak berada di sebelah barat laut Papua Nugini. Biak adalah pulau terbesar di antara rantai kepulauan kecil, serta mempunyai banyak atol dan terumbu zaman silam, Pulau Biak termasuk wilayah kekuasaan Kesultanan Tidore yang membaginya menjadi 9 distrik uli siwa. Pada Perang Dunia II, lapangan terbang strategis milik Pasukan Imperial Jepang berada di sana sebagai pangkalan komando pada Perang Pasifik. Tentara Amerika Serikat kemudian menguasai pulau itu. Pada 29 Mei 1944, pertempuran antar-tank terjadi di menjadi milik Indonesia dari genggaman Belanda, bersama dengan Irian Jaya Papua, tahun 1960-an. Pada tahun 2005, pemerintah Rusia berkomitmen untuk meluncurkan roket dan satelit dari Pulau Biak karena lokasi yang strategis serta berada tidak jauh dari administratif, Pulau Biak terbagi atas 2 kabupaten bagian barat merupakan wilayah Kabupaten Supiori, sedangkan bagian timur bagian dari wilayah Kabupaten Biak memiliki iklim hutan hujan tropis dengan suhu yang hampir sama sepanjang tahun. Suhu rata-rata tahunan di kota ini adalah 26 °C 79 °F, yang juga umumnya suhu rata-rata setiap hari di Biak. Kota ini mengalami jumlah yang baik dari curah hujan di setiap bulan sepanjang tahun, rata-rata sekitar 2,816 milimeter in presipitasi per tahun. Bulan terkeringnya adalah November, rata-rata sedikit di bawah 200 milimeter in hujan per bulan.

Papuaatau dikenal oleh dunia internasional dengan sebutan Guinea Baru atau Nugini ( bahasa Inggris: New Guinea, Tok Pisin: Niugini; Hiri Motu: Niu Gini) atau yang dulu pernah disebut dengan Irian atau Irian Jaya, adalah pulau terbesar kedua (setelah Greenland) di dunia yang terletak di sebelah utara Australia.

- Provinsi Papua merupakan wilayah yang terletak di bagian paling Timur Republik Indonesia. Luas daratan Provinsi Papua adalah 21,9% dari total tanah seluruh Indonesia yaitu km2, demikian seperti dikutip situs resmi BPK tersebut membujur dari barat ke timur Sorong-Jayapura sepanjang km 744 mil dan dari utara ke selatan Jayapura-Merauke sepanjang 736 km 456 mil. Website resmi Pemerintah Provinsi Papua menuliskan, asal kata Papua diambil dari bahasa melayu yang berarti rambut keriting, di mana ini merepresentasikan tampilan fisik suku-suku asli Papua. Di sepanjang pesisir Papua, ada begitu banyak pulau yang berjejer. Pulau-pulau itu antara lain Pulau Biak, Numfor, Yapen dan Mapia yang berada di pesisir utara. Kemudian di sebelah Barat terdapat Pulau Salawati, Batanta, Gag, Waigeo dan Yefman. Sedangkan di pesisir Selatan ada pulau Kalepon, Komoran, Adi, Dolak dan Panjang, serta di bagian Timurnya berbatasan dengan negara tetangga, Papua New Guinea. Potensi Sumber Daya Alam Provinsi Papua Sejumlah penari menampilkan tari Isosolo dalam Festival Danau Sentani ke-13 di Pantai Khalkote, Kabupaten Jayapura, Papua, Selasa 25/10/2022. Festival yang digelar hingga 29 Oktober 2022 tersebut menampilkan berbagai kesenian tradisional khas Papua dan hasil kerajinan serta makanan khas Papua buatan masyarakat setempat. ANTARA FOTO/Gusti Tanati/app/ Papua memiliki potensi sumber daya alam yang berlimpah seperti perkebunan, pertambangan, hasil hutan, dan eko-wisata. Mutiara dan rumput laut, merupakan barang pokok dalam perdagangan di kabupaten Raja Ampat. Sedangkan kabupaten Sorong Selatan merupakan satu-satunya penghasil kain tenun tradisional yang unik, yang disebut baju timor. Lalu di Papua Barat, terdapat Taman Nasional Teluk Cendrawasih yang berada di Kabupaten Teluk nasional ini merupakan wisata alam utama dengan panjang garis pantai 500 km, luas daratannya mencapai ha, luas laut ha dengan rincian ha kawasan terumbu karang dan ha lautan. Di sini pula terdapat wisata bahari Papua yang keindahan pantainya sudah dikenal hingga manca negara, yakni Raja Ampat. Selain itu, di Papua Barat ada juga gua yang diklaim sebagai gua terdalam di dunia yang ditemukan oleh tim ekspedisi speologi Prancis. Gua ini diperkirakan mencapai kedalaman 2000 meter. Terletak di kawasan Pegunungan Lina, Kampung Irameba, Distrik Anggi, Kabupaten Manokwari. Sejarah dan Geografis Papua Pulau-pulau batu kapur dramatis muncul dari pemandangan laut yang indah di Raja Ampat, Indonesia. Wilayah terpencil ini dikenal sebagai jantung Segitiga Karang karena keanekaragaman hayati lautnya yang tinggi. iStockphoto/GettyImagesMasih dilansir dari laman BPK dan Papua sering juga disebut sebagai Papua Barat. Namun sebutan ini biasanya lebih dikenal oleh para nasionalis yang ingin memisahkan diri dari Indonesia dan membentuk negara sendiri. Jauh sebelum itu, yakni pada tahun 1969 hingga 1973, provinsi ini disebut dengan Irian Barat dan kemudian oleh Presiden Soeharto diganti nama lagi menjadi Irian Jaya saat meresmikan tambang tembaga dan emas Freeport. Nama Irian Jaya pun resmi dipakai dan bertahan hingga tahun nama provinsi ini diganti menjadi Papua sesuai UU No 21/2001 Otonomi Khusus Papua. Pada tahun 2004, disertai oleh berbagai protes, Papua dibagi menjadi dua provinsi oleh pemerintah Indonesia, di mana bagian timur tetap memakai nama Papua, sedangkan bagian baratnya menjadi Irian Jaya Barat yang sekarang bernama Provinsi Papua Barat. Hingga bulan Juni tahun 2022, Pemerintahan Daerah Papua memiliki 29 daerah kabupaten/kota, terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota terbagi atas 576 distrik, desa/kelurahan. Kabupaten Yahukimo memiliki jumlah kecamatan terbanyak yaitu 51 kecamatan dan 518 desa. Sedangkan Kabupaten Supiori memiliki jumlah kecamatan paling sedikit, yakni 5 kecamatan dengan jumlah kelurahan sebanyak 38. Sementara itu, berdasarkan peraturan pemerintah tahun 1999, wilayah yang mencakup Pulau Papua yang ditetapkan sebagai Irian Jaya Barat dan terdiri dari pulau-pulau kecil Provinsi Papua. Kuliner Papua Makanan khas dari Maluku yang disebut 'papeda. FOTO/iStockphotoSelain keindahan alamnya yang memukau, Provinsi Papua memiliki kuliner khasnya yakni papeda atau bubur sagu. Dikutip dari situs BPKP, papeda atau bubur sagu adalah bubur yang terbuat dari tepung sagu yang menjadi makanan pokok penduduk asli Indonesia bagian timur, yaitu sebagian Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan membuat papeda adalah dengan memasak tepung sagu yang dicampur air dan diaduk hingga memiliki konsistensi dan tekstur seperti lem. Penyajiannya sering disandingkan dengan sayur bunga pepaya dan tumis kangkung yang menjadi pelengkap lauk untuk menu utama itu, papeda juga bisa dimakan bersama kuah kuning, yang terbuat dari ikan tongkol atau ikan mubara serta dibumbui kunyit dan jeruk Provinsi Papua Untuk melihat peta Provinsi Papua secara lengkap, Anda bisa mengkliknya melalui tautan di bawah iniPeta Provinsi juga Inspirasi dari Papua Nugini Bagaimana Cara Merdeka Secara Damai? Mengenal Tifa, Alat Musik Tradisional yang Berasal dari Papua Lirik "Diru Diru Nina" Lagu Daerah yang Berasal dari Papua Barat - Pendidikan Kontributor Olivia RianjaniPenulis Olivia RianjaniEditor Dhita Koesno
ProvinsiPapua adalah salah satu provinsi yang terletak di Pulau Papua, tepatnya di bagian Barat Pulau Papua. Provinsi yang sebelumnya disebut dengan Provinsi Irian Jaya di zaman Order Baru ini dimekarkan menjadi dua provinsi pada tahun 2003 yaitu menjadi Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat.
Jakarta - Keindahan Papua dan Maluku sudah tidak perlu diragukan lagi. Namun tahukah traveler kondisi geografis Papua dan Maluku? Ayo, kita baca lagi!Papua dan Maluku dianugerahi kekayaan alam dan panorama yang indah. Keduanya punya kesamaan karakter geografis, yaitu sama-sama berbentuk kepulauan yang terdiri dari pulau-pulau baik itu berukuran besar maupun Papua dan MalukuDari ukurannya, Pulau Papua menjadi pulau terbesar kedua di dunia setelah Greenland. Luas pulau Papua tercatat mencapai km², lebih besar dari pulau lain di Indonesia. Namun dari total luasan itu yang menjadi bagian Indonesia hanya sebesar km². Adapun sisanya menjadi bagian dari Papua itu, secara keseluruhan Maluku memiliki luas mencapai km². Dari luas tersebut, perairan menjadi wilayah yang mendominasi, yakni mencapai 76,28%.Batas Papua dan MalukuPulau Papua berbatasan langsung dengan laut Filipina di bagian Utara, laut Arafuru dan Banda di bagian Barat, Samudera Pasifik di bagian Timur, dan laut Arafuru di bagian untuk Maluku, berbatasan laut di sebelah Utara dengan laut Sulawesi, bagian Barat dengan laut Arafuru dan laut Banda, serta bagian Timur dengan laut perbatasan darat, Pulau Papua bagian Utara dengan Samudera Pasifik, Barat dengan laut Arafuru, bagian Timur dengan Papua Nugini, dan bagian Selatan dengan Laut Arafuru dan daratan Pulau Maluku dengan laut Seram di bagian Utara, pulau Sulawesi di bagian Barat, pulau Papua di bagian Timur, serta Timor Leste dan Laut Arafuru di bagian Selatan. Simak Video "Seru-seruan Berenang di Kolam Penginapan Sumbawa" [GambasVideo 20detik] wsw/fem
Papuaadalah sebuah pulau yang terletak di sebelah utara Australia dan merupakan bagian dari wilayah timur Indonesia. Sebagian besar daratan Papua masih berupa hutan belantara. Papua merupakan pulau terbesar kedua di dunia setelah Greenland. Sekitar 47% wilayah pulau Papua merupakan bagian dari Indonesia, yaitu yang dikenal sebagai Netherland New Guinea, Irian Barat, West Irian, serta Irian Jaya, dan akhir-akhir ini dikenal sebagai Papua.

Jakarta Saat ini Indonesia telah memiliki 38 provinsi. Hal ini setelah DPR mengesahkan Rancangan Undang-Undang atau RUU tentang Pembentukan Provinsi Papua Barat Daya menjadi Undang-Undang atau UU. Pengesahan RUU Papua Barat Daya menjadi UU dilakukan dalam rapat paripurna DPR RI pada 17 November 2022 silam. Sebelumnya pada 11 November 2022 pun telah resmi dibentuk Provinsi Papua Selatan, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan. Sinopsis Black Mirror Season 6 dan Jadwal Tayang di Netflix Mencengangkan, Segini Cuan Youtuber Indonesia Berpenghasilan Tertinggi Beda Fasilitas dan Harga Tiket Konser Coldplay Singapura yang Lebih Murah dari Jakarta Menteri Dalam Negeri atau Mendagri Tito Karnavian mengatakan, pemekaran Provinsi di Papua Barat Daya merupakan langkah untuk bisa memajukan pembangunan. Sebab, indeks pembangunan manusia di sana cukup tertinggal, terlebih wilayahnya yang sangat luas, serta infrastruktur yang masih perlu untuk dipercepat dikembangkan. Di Papua kini sudah ada 6 provinsi, yaitu Provinsi Papua, Provinsi Papua Barat, Provinsi Papua Tengah, Provinsi Papua Selatan, Provinsi Papua Pegunungan, dan Provinsi Papua Barat Daya. Sementara itu Provinsi Papua Barat Daya mempunyai enam wilayah kota di antaranya adalah Kota Sorong, Kabupaten Sorong, Kabupaten Sorong Selatan, Kabupaten Raja Ampat, Kabupaten Tambrauw, dan Kabupaten Mamberamo. Berikut ini adalah daftar provinsi di Indonesia lengkap dengan ibu kotanyaRapat Paripurna DPR RI menyetujui rancangan Undang-Undang Tentang Pembentukan Provinsi Papua Barat Daya menjadi undang-undang. Dengan demikian Papua Barat Daya menjadi provinsi ke-38 Republik Peta Indonesia. Credits Pixabay by Hands off my tags! Michael Gaida1. Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Ibu Kota Banda Aceh 2. Provinsi Sumatera Utara Ibu Kota Medan 3. Provinsi Sumatera Selatan Ibu Kota Palembang 4. Provinsi Sumatera Barat Ibu Kota Padang 5. Provinsi Bengkulu Ibu Kota Bengkulu 6. Provinsi Riau Ibu Kota Pekanbaru 7. Provinsi Kepulauan Riau Ibu Kota Tanjung Pinang 8. Provinsi Jambi Ibu Kota Jambi 9. Provinsi Lampung Ibu Kota Bandar Lampung 10. Provinsi Bangka Belitung Ibu Kota Pangkal Pinang 11. Provinsi Kalimantan Barat Ibu Kota Pontianak 12. Provinsi Kalimantan Selatan Ibu Kota BanjarbaruDaftar 38 Provinsi di Indonesia Lengkap dengan Ibu Kotanya BerikutnyaKemenkes melakukan pengamatan surveillans untuk memerakan daerah risiko tinggi KLB Polio. Provinsi Kalimantan Timur Ibu Kota Samarinda 14. Provinsi Kalimantan Utara Ibu Kota Tanjung Selor 15. Provinsi Kalimantan Tengah Ibu Kota Palangkaraya 16. Provinsi Banten Ibu Kota Serang 17. Provinsi DKI Jakarta Ibu Kota Jakarta 18. Provinsi Jawa Barat Ibu Kota Bandung 19. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Ibu Kota Yogyakarta 20. Provinsi Jawa Timur Ibu Kota Surabaya 21. Provinsi Jawa Tengah Ibu Kota Semarang 22. Provinsi Bali Ibu Kota Denpasar 23. Provinsi Nusa Tenggara Barat Ibu Kota Mataram 24. Provinsi Nusa Tenggara Timur Ibu Kota KupangDaftar 38 Provinsi di Indonesia Lengkap dengan Ibu Kotanya SelanjutnyaIlustrasi peta Indonesia. Image by Maria from Pixabay 25. Provinsi Gorontalo Ibu Kota Gorontalo 26. Provinsi Sulawesi Utara Ibu Kota Manado 27. Provinsi Sulawesi Barat Ibu Kota Mamuju 28. Provinsi Sulawesi Tengah Ibu Kota Palu 29. Provinsi Sulawesi Selatan Ibu Kota Makassar 30. Provinsi Sulawesi Tenggara Ibu Kota Kendari 31. Provinsi Maluku Ibu Kota Ambon 32. Provinsi Maluku Utara Ibu Kota Sofifi 33. Provinsi Papua Ibu Kota Jayapura 34. Provinsi Papua Barat Ibu Kota Manokwari 35. Provinsi Papua Tengah Ibu Kota Nabire 36. Provinsi Papua Pegunungan Ibu Kota Jayawijaya 37. Provinsi Papua Selatan Ibu Kota Merauke 38. Provinsi Papua Barat Daya Ibu Kota SorongInfografis Daftar 38 Provinsi dan Ibu Kota di Indonesia Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

PetaProvinsi Papua. Papua adalah sebuah provinsi terluas Indonesia yang terletak di bagian tengah Pulau Papua atau bagian paling timur West New Guinea (Irian Jaya). Belahan timurnya merupakan negara Papua Nugini atau East New Guinea. Provinsi Papua dulu mencakup seluruh wilayah Papua bagian barat. 3nPAA.
  • tbb8ll3k52.pages.dev/184
  • tbb8ll3k52.pages.dev/468
  • tbb8ll3k52.pages.dev/288
  • tbb8ll3k52.pages.dev/381
  • tbb8ll3k52.pages.dev/199
  • tbb8ll3k52.pages.dev/320
  • tbb8ll3k52.pages.dev/177
  • tbb8ll3k52.pages.dev/40
  • pulau di provinsi papua adalah